-PF- (45)

51 25 20
                                    

Suara mesin EKG masih terdengar memenuhi kamar rawat inap Yuri, sedangkan Jeffan senantiasa memandangi wajah pucat Yuri sambil merapikan anak-anak rambutnya yang berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara mesin EKG masih terdengar memenuhi kamar rawat inap Yuri, sedangkan Jeffan senantiasa memandangi wajah pucat Yuri sambil merapikan anak-anak rambutnya yang berantakan. Aksinya terhenti saat mendengar ketukan di pintu kamar rawat inap Yuri.

Jeffan menoleh sejenak, lalu dia bangkit dari duduk dan berjalan menuju pintu. Lalu dia membukakan pintu kamar rawat inap Yuri untuk mengecek, kedua matanya melebar ketika melihat kedatangan beberapa polisi.

"Perkenalkan saya Farhan, penyidik dari kepolisian. Apa benar Anda anak Pak Nelion Manarch, Jeffan Manarch?" tanya lelaki jangkung di hadapannya yang memperkenalkan diri sebagai penyidik kepolisian.

Jeffan melirik ke arah Yuri yang masih setia berbaring, dia melangkah keluar dan menutup pintu kamar rawat inap Yuri. "Iya, benar. Ada perlu apa dengan dengan saya?" tanya Jeffan menatap Farhan dan dua lelaki lain di belakangnya bergantian.

Dia sendiri tahu pertanyaannya sangat tidak masuk akal, dia adalah anak tersangka yang harusnya berada di ruang interogasi sejak kemarin. Tetapi tidak ada panggilan dari pihak polisi dan baru sekarang polisi sendiri yang mendatanginya.

"Bagaimana keadaan Nona Yuri?" tanya Farhan basa-basi membuat Jeffan mengerutkan keningnya bingung.

"Dia koma, tetapi baik-baik saja."

"Saya mendengar Anda bertunangan dengan Nona Yuri, sejauh ini apakah ada gelagat aneh dari Nona Yuri? Apa Nona Yuri pernah menceritakan sesuatu rahasia kepada Anda? Misalnya seperti kecelakaan mobil?"

Jeffan semakin yakin, ini semakin aneh.

"Tidak ada. Untuk masalah dengan ayah saya memang sejak awal pertunangan ini dia membencinya, saya juga tidak ikut campur karena dia tidak suka orang lain ikut campur dalam urusannya." jawab Jeffan mencoba meluruskan arah pembicaraan yang dia rasa semakin melenceng.

Tentang gelagat aneh, bagi Jeffan setiap kelakuan Yuri itu aneh dan tidak bisa diprediksi. Untuk rahasia, tetap menjadi rahasia, bukan? Bukan rahasia lagi namanya jika dia mengatakan kepada orang lain, terlebih lagi pada polisi.

"Apa benar seperti itu? Apa Nona Yuri sama sekali tidak mengatakan tentang kecelakaan mobil, misalnya kecelakaan mobil yang dialami jaksa K?" tanya Farhan lagi memastikan.

"Jaksa K?"

"Ibu Anda, Keysa Lian."

Jeffan terdiam, dia memang tahu kejadiannya walau hanya mendengar dari cerita Yuri. Tapi dirinya tahu, Yuri tidak pernah berbohong. Hanya saja tindakan polisi saat ini menurutnya sangat aneh, bukankah kasus yang terjadi adalah Nelion, ayahnya yang hampir membunuh Yuri?

Tapi kenapa polisi terus membahas tentang kematian ibunya?

Seolah-olah memahami kebingungan Jeffan, Farhan kembali mengangkat suara, "Sepertinya Anda belum melihat berita pagi ini, kami mendapatkan informasi dari seorang anonim dan ia menunjukkan bahwa Nona Yuri dan Tuan Nelion terlibat dalam kematian ibumu."

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang