"ALEX, JEFFAN!!!" Chesil berlari bersama Virgan di belakangnya dengan kedua mata yang memerah dan bengkak tanda gadis itu habis menangis."Papa sama Mama mana, Ce?" tanya Alex begitu Chesil berdiri di hadapannya.
"Tante Yura pungsan, om Rayhan nanti nyusul. Gimana Yuri, Kak?"
"Masih dioperasi ...." jawab Alex menunduk, Chesil mundur beberapa langkah sambil memegangi kepalanya yang berdenyut. Kedua netranya menangkap sosok Jeffan yang berdiri di sebelah Alex dengan wajah penuh rasa bersalah.
"Haaa ...." Chesil menatap nanar pada Jeffan.
Greb
"Chesil!" pekik Virgan menahan tangan Chesil yang mencekik leher Jeffan.
"Chesil, hentikan kita di rumah sakit." imbuh Alex mencoba menenangkan Chesil.
Mata Chesil berkilat penuh kemarahan, dia menekan kuku-kukunya pada leher Jeffan yang hanya pasrah. "Mati saja ...." gumam Chesil.
"Chesilla Tarian Putri!"
Virgan melepas paksa tangan Chesil yang menekan leher Jeffan dengan kuat hingga menyisakan goresan pada leher lelaki itu, Jeffan terbatuk-batuk memegangi lehernya. Virgan menahan kedua tangan Chesil dan merangkul gadis itu, tetapi itu tidak menghentikan kebencian yang dipancarkannya.
"Lihat saja, Jeffan. Kalo Yuri tidak selamat, gue gak bakal lepasin kalian berdua, lo dan bokap lo. Gue akan hancurin keluarga Manarch sampai habis tidak tersisa, bahkan tidak akan diingat lagi di dunia. Camkan perkataan gue baik-baik!"
Jeffan hanya diam, dia terus menunduk penuh penyesalan. Tiba-tiba terlintas lagi percakapannya bersama Yuri siang tadi. Gadis itu benar, harusnya dia saja yang terbunuh agar menjadi akhir yang sempurna. Tetapi apakah kematiannya akan menyelesaikan permasalahan antara keduanya? Apakah Nelion akan menyerahkan diri dengan sukarela? Bahkan saat dia memilih Nelion, ayahnya.
Akhirnya menjadi seperti sekarang.
"Alex, bagaimana dengan Yuri?" tanya Rayhan yang baru sampai, tentu saja dia sendirian karena Yura, istirnya masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Masih dioperasi, Pa."
Sret
Seorang perawat keluar dari area ruang operasi dengan tergesa-gesa, Chesil langsung melepas pelukan Virgan dan menghadang perawat itu. "Sus, bagaimana keadaan teman saya?" tanya Chesil khawatir.
"Pasien memasuki kondisi kritis karena terlalu banyak kehilangan darah, permisi." jelas perawat itu singkat dan pamit undur diri, Chesil tak kuasa menahan tubuhnya hampir terjatuh jika Virgan tidak langsung menangkapnya.
Tak lama kemudian, perawat tadi membawa troll yang berisikan sekitar enam kantung darah dan masuk kembali ke area ruang operasi. Melihat banyaknya kantong darah yang dibawa tadi membuat Chesil semakin gelisah, dia mengigiti kuku jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...