⚠️Part ini berisi kekerasan; sadis dan sejenisnya⚠️
Flashback on
"Kali ini kesempatan terakhir, jika tidak bisa menyingkirkannya ...."
"Bantai habis semuanya." tambah Nelion tersenyum miring, dia melihat peta daerah kediaman Heldon dengan beberapa pin merah yang tertancap di tempat yang berbeda-beda.
"Jadi, kami harus mengepungnya?"
"Tentu saja! Besar kemungkinan dia sudah tahu dan menyiapkan rencana juga, jadi semuanya harus terkerahkan! Untuk beberapa kelompok yang belum kutugaskan, kalian menjaga pintu masuk di depan dan belakang." terangnya menancap pin biru di dua tempat berbeda.
"Blokir semua pintu masuk hingga mereka tidak bisa kabur, apa kalian mengerti?"
"MENGERTI, BOS!"
"Persiapkan diri kalian sekarang, rencana akan dijalankan malam ini." perintah Nelion sembari menyeringai.
"BAIK!"
Setelah beberapa anak buahnya, yang tak lain adalah ketua yang dia pilih untuk memimpin beberapa kelompok yang dibaginya keluar dari ruangannya, dia menatap foto wajah Yuri yang tidak jauh dari peta kediaman Heldon.
Nelion tersenyum senang, dia sangat tidak sabar dengan penantiannya setelah sekian lama. "Kali ini akan kuhancurkan kau sampai tidak bersisa, gadis angkuh!" kata Nelion sambil menancapkan belati pada foto wajah Yuri.
Flashback off
Benar, dia adalah dalang semuanya. Dia yang memerintahkan Dean untuk mengirim pembunuh ke sekolah Yuri, dia juga yang mengirim beberapa pembunuh namun gagal, dia juga yang mengirim dokter dan suster gadungan hingga memerintah Dean menculik Alex dan anaknya sendiri.
Tangan Yuri meraih isi kotak tersebut dan mengeluarkannya, tanpa basa-basi dia menodongkan benda itu tepat di kepala Nelion.
"YURI!" pekik semuanya, kecuali Jeffan. Lelaki itu hanya mengamati keadaan, dia bahkan tidak merasakan apa-apa saat melihat Nelion, ayahnya ditodong senjata api tepat di depan matanya.
"Yuri, letakkan benda itu terlebih dahulu. Jangan bermain-main, oke?" bujuk Yura mencoba menenangkan dirinya sendiri, padahal dia sangat panik takut benda yang dipegang Yuri adalah sungguhan.
"Ma, dia sendiri yang memberikannya. Tidak baik jika tidak digunakan," balas Yuri tersenyum miring.
"Yuri, hentikan." sahut Alex membuat gadis itu menoleh dan menatapnya polos, seolah tidak bersalah. Jika Alex tidak berhasil menghentikannya, semua yang ada akan terancam bahaya. Lebih baik mereka menyelesaikannya di tempat yang lain, daripada memakan korban.
"Ah, apakah kamu melupakanku?"
"Pa, apa benar seperti kata Lia, mereka sudah menyatu? Karena tidak mungkin perubahannya secepat itu ...." bisik Yura menggigiti kuku jarinya gelisah, dia menatap anak semata wayangnya khawatir. Rayhan menjauhkan tangan Yura yang digigitnya dan menggenggamnya, dia menatap istrinya untuk tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...