-PF- (43)

58 25 27
                                    

Orang itu berbanjir keringat dingin, dia merasa putus asa karena tidak menemukan tanda-tanda lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang itu berbanjir keringat dingin, dia merasa putus asa karena tidak menemukan tanda-tanda lemari. Tidak, dia bahkan belum menemukan ujung penjara ini. Udahlah, pasrah gue mati di—DAPAT!

Tangannya menyentuh sebuah lemari yang dikatakan lelaki dalam penjara, tanpa membuang waktu dia bersembunyi di celah lemari tersebut sambil menahan napas saat senter Edi mengarah ke tempatnya.

"Bagaimana, Edi?"

"Aman, biar aku yang membagikan sisa makanan dan minuman mereka ...." ucapnya langsung diangguki Ron.

Tap tap tap

"Ah, Ron, aku mencarimu." ucap Lina yang muncul setelah menuruni anak tangga terakhir.

"Ada apa lagi?" tanya Ron membuat Lina mengeluarkan cengiran khasnya.

"Ada pesanan untukmu, paket." Ron mengerutkan keningnya, dia merasa tidak pernah berbelanja online. Dia berjalan pergi mengikuti Lina kembali naik ke atas, sedangkan Edi menyelesaikan tugasnya membagikan makan dan minum pada para tahanan lalu kembali naik ke atas.

"Hampir saja ...." ucapya menghela napas panjang, dia benar-benar takut akan tertangkap.

"Orang asing, segera dapatkan informasi yang kau mau dan bebaskan kami!" seru salah satu tahanan di penjara terakhir.

"Baiklah!" balasnya walau tidak nyaring, tapi dia bisa memastikan mereka yang mendengar jawabannya akan memberitahu yang lainnya. 

"Saatnya mencari bukti ...."

Orang itu bangkit dari posisinya dan meraba-raba lemari di samping kanannya, dia tidak berani menyalakan senternya. Dengan bantuan cahaya remang-remang, dia menemukan pintu kedua yang dikatakan para sandera dan segera masuk selagi tidak ada yang berjaga.

Tap tap tap

Lina berjalan menuruni anak tangga menuju ruang bawah tanah, dia berbelok ke kanan menuju ruangan Yuri. Dia berhenti tepat di depan pintu ruangan Yuri dan membungkuk sedikit, dia meletakkan sebuah kunci, lalu dia pergi dengan senyum misteriusnya, Kamu harus masuk dan mengetahuinya. Karena kamu kartu penting untukku, Jeffan Manarch ....

Setelah aksi menguji adrenalinnya, Jeffan memandangi sekitar ruangan Yuri yang terbilang sangat rapi. Rak berisi beberapa ordner hitam dan map lainnya tersusun rapi, lelaki itu berjalan mendekati rak tersebut.

Jeffan mengerutkan keningnya melihat nama-nama ordner tersebut, "Penggelapan, penjualan ilegal, pelecehan seksual, pembunuhan, Leonard Pard? Itu bukannya cowok gila yang nembak Yuri? Dan, M?"

Tangan Jeffan meraih ordner yang berinsial M, entah kenapa dia merasa itu adalah nama keluarganya, Manarch. Kedua mata Jeffan membulat tidak percaya, ternyata benar ordner tersebut berisi tentang keluarganya. Atau lebih tepat kejahatan Nelion, ayahnya?

Kejahatan yang dilakukannya sama dengan ordner yang lain, tidak ada yang spesial. Jeffan menutup ordner tersebut dengan berat hati, dia memejamkan matanya mengambil napas dalam dan menghembuskannya.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang