-PF- (15) ⚠

250 112 336
                                    

⚠️Part ini berisi kekerasan; sadis dan sejenisnya⚠️

"Yuri, bangun!! Gak mau sekolah kamu, hah??" teriak Yura sambil menyibak gorden kamar milik Yuri membuat cahaya matahari masuk ke dalam kamar gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuri, bangun!! Gak mau sekolah kamu, hah??" teriak Yura sambil menyibak gorden kamar milik Yuri membuat cahaya matahari masuk ke dalam kamar gadis itu. Yuri mengerjapkan matanya, dia bangkit dari tidurnya perlahan sambil menggosok-gosok matanya.

"Duh, Ma ...jangan teriak-teriak, dong. Masih pagi juga, lagian bukannya ini hari—eeh?? MAMA KENAPA GAK BANGUNIN DARI TADI, SIH??" pekik Yuri heboh dengan kedua mata yang membola saat melihat jam dindingnya menunjukkan tepat pukul tujuh pagi.

"Mama udah bangunin kamu, kamunya aja yang kebo. Sana cepat mandi, nanti telat." balas Yura menggelengkan kepalanya heran, Yuri dengan tergesa-gesa turun dari kasurnya dan berlari ke dalam kamar mandi.

"Udah telat kali, Ma!" sahut Yuri dari dalam kamar mandinya.

Tak butuh waktu lama, Yuri sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia menyampirkan tas sekolahnya di bahunya dan berlari menuruni anak tangga, "MA, YURI PERGI!!" teriak Yuri berlari begitu saja keluar rumah tanpa menunggu balasan dari Yura.

Yuri masuk ke garasi dan menyalakan mobilnya. Sudah lama dirinya tidak berkendara semenjak dia keluar dari rumah sakit, dengan kecepatan di atas rata-rata Yuri mengendarai mobilnya menuju sekolah. Akibat terlambat bangun tidur membuatnya terjebak dalam kemacetan, suara klakson mobil dan motor yang hampir memekak telinganya, dirinya pun tidak jauh berbeda.

"Ais, sial ...." umpat Yuri mengklakson motor di depannya yang tidak kunjung bergerak padahal jauh di depan sana banyak kendaraan yang kembali bergerak maju, Yuri membuka kaca jendelanya dan mengeluarkan sedikit kepalanya.

"WOI SIALAN!! CEPAT MAJU!!" teriak Yuri merebut atensi beberapa pengendara didekatnya.

Lelaki yang membawa motor di depannya merasa tersinggung langsung menoleh dan kembali meneriaki Yuri dengan penuh emosi, "LO YANG SIALAN!!" Kedua mata Yuri membola tidak percaya, dia semakin kesal.

"CARI MATI, HAH?? CEPAT JALAN!! ITU UDAH BISA MAJU, BEGO!!"

Yuri menghela napas panjang saat mobilnya berhasil terparkir di parkiran sekolah, setelah terjebak macet kurang lebih tiga puluh menit yang menguras banyak tenaganya membuatnya lelah. Yuri berjalan mengendap-ngendap, menghindari pandangan pengawas tata tertib yang berdiri tidak jauh dari posisinya.

Jangan ketahuan, jangan ketahuan ....

"YANG DI SANA! SINI SEKARANG!!"

Yuri refleks menegakkan punggungnya, dia tersenyum pada pengawas tatib padahal dalam hatinya dia tidak berhenti merutuki kepekaan pengawas itu yang menyadari dirinya. Yuri dengan terpaksa berjalan menghampiri pengawas tersebut dengan kepala yang menunduk.

"Ini jam berapa baru sampai di sekolah, hah?"

"Kejebak ma—"

"Makanya bangun pagi, jadi bisa berangkat lebih awal. Kejebak macet, kejebak macet, basi. Udah tahu bakal macet masih aja bangun terlambat, memangnya ini sekolah nenek moyang kamu sampai mau seenaknya aja turun sekolah? Kamu bersihkan toilet wanita di lantai satu yang di sebelah kiri, nanti saya cek jadi jangan coba-coba lari dari hukuman." oceh pengawas tersebut membuat Yuri mendesah berat.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang