Ceklek
Jeffan menoleh ke arah pintu yang menampilkan Alex berjalan masuk, dia bangki dari duduknya dan pindah ke kursi dekat jendela kamar rawat inap. "Bagaimana sama polisi kemarin?" tanya Jeffan penasaran, karena setelah Alex membawa Farhan dan kawan-kawannya pergi, lelaki itu tidak kembali lagi ke rumah sakit.
"Gak ada, hanya mereka meminta untuk bekerja sama selama investigasi berlangsung. Kemarin lo ngomong apa aja ke polisi?" tanya Alex mendudukkan dirinya pada kursi yang diduduki Jeffan tadi.
"Cuman tentang pertunangan, omong-omong gimana Feriska? Di mana dia?"
"Cih, masih lo pikirin wanita licik itu." decak Alex menatap Jeffan sinis.
Jeffan menghembuskan napasnya panjang berusaha sabar, "Bukan begitu, di mana sekarang dia? Anonim itu, gue curiga itu Feriska karena hanya dia satu-satunya orang yang ada di TKP selain kalian."
Alex menatap Jeffan tajam, dia menaikkan sebelah alisnya. Setahunya kasus ibu Jeffan hanya dia, Yuri dan Rayhan yang tahu. Seakan-akan paham dengan pertanyaan tersirat Alex melalui tatapannya, Jeffan kembali bersuara.
"Yuri sudah cerita, masalah nyokap gue."
"Terus?"
"Kemungkinan dia tahu tentang kartu memori kamera dasbor mobil itu."
"Percuma, dia juga gak tahu. Kami tidak sebodoh itu tidak langsung menanyakan padanya setelah menyelamatkannya dari Nelion, dia hanya menjawab kartu itu disimpan oleh Nelion."
Alex menatap wajah pucat Yuri, ibu jarinya mengelus punggung tangan Yuri. Tersirat kerinduan dalam pancaran matanya dan Jeffan melihat itu dengan jelas. Perhatian mereka buyar begitu mendengar suara pintu yang dibuka.
Orang tua Yuri, Chesil, Virgan, Dellia dan orang tua Virgan masuk ke kamar rawat inap Yuri. "Anak-anak keluar dulu, termasuk Alex. Tidak baik jika ruangannya dipenuhi pengunjung," perintah Dellia langsung diangguki oleh Alex.
"Gak, aku mau denger." bantah Chesil membuat Dellia memejamkan matanya mencoba sabar.
Felicia, Ibu Virgan yang memahami situasi memerintah Virgan dengan segera, "Virgan, bawa Chesil keluar."
"Cerewet, ayo keluar. Lo banyak kuman gak boleh di sini!" ucap Virgan menarik rambut Chesil dan menuntunnya berjalan keluar.
"Perawan sialan! Jangan tarik rambut gue!!!" pekik Chesil memukul kepala Virgan tidak terima. Jangan ditanya lagi, sudah biasa bagi para orang tua mendengar anak mereka saling mengejek seperti itu dan mereka tidak mempermasalahkannya karena tidak terlalu menyinggung bagi mereka.
Alex dan Jeffan ikut berjalan keluar meninggalkan lima orang dewasa tersebut, Dellia pun segera memeriksa keadaan Yuri. Sementara itu, Rayhan dan Orlando menyisihkan diri ke jendela untuk berbincang lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...