-PF- (52)

56 23 16
                                    

Rayhan menarik kerah baju Farhan dan menatapnya tajam, "Kenapa kau membiarkan anakku bersama sialan itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rayhan menarik kerah baju Farhan dan menatapnya tajam, "Kenapa kau membiarkan anakku bersama sialan itu?"

"Saya juga tidak tahu, tapi anonim itu mengirimkan email lagi pada saya dan mengatakan untuk menuruti semua perkataan Nona Yuri." jawab Farhan tenang.

Alex diam merenungi jawaban Farhan, Untuk apa kamu lakuin itu, Dean? Apa yang kamu pikirkan?

Meski Alex tidak tahu apa alasan Dean meminta penyidik seperti Farhan untuk menuruti keinginannya, tetapi saat ini dia harus menenangkan Rayhan sebelum emosi lelaki itu meledak. "Pa, tenang dulu. Yuri ada di dalam dan kita gak boleh mengalihkan pandangan darinya," kata Alex membuat Rayhan melirik padanya.

Rayhan kembali menoleh ke Farhan dan melepas kasar cengkramannya hingga Farhan termundur beberapa langkah, "Persetan dengan anonim! Untuk apa kau menurutinya, bahkan kau sendiri tidak tahu siapa dia!

"Tolong tenang, Tuan. Saya akan bertanggung jawab penuh jika tersangka melukai putri Anda, saya bersumpah dengan mempertaruhkan jabatan saya." kata Farhan tegas.

Ketiganya, termasuk Jeffan yang dari tadi diam beralih melihat ke dalam ruangan di mana Nelion dan Yuri tengah duduk berhadapan. Jeffan mengepalkan kedua tangannya, Jika Papa melukai Yuri lagi, aku sendiri yang akan membunuh Papa.

"Jangan berani menyentuhnya, Nelion." ucap Rayhan sambil menggertakkan giginya.

Nelion menatap Yuri tajam dan kembali duduk tanpa mengucapkan sepatah kata. "Seminggu, bukankah Jeffan mengatakannya hanya seminggu? Kenapa kau belum mengaku?" tanya Yuri melipat kedua tangannya di depan dada.

"Bukan urusanmu!"

"Karena kau belum mengaku, Jeffan berhenti menemuiku!"

"Apa pedulimu? Kenapa? Kau berharap bisa bersama dengan anak penjahat? Seleramu rendah sekali ...." kata Nelion tersenyum meremehkan Yuri. Gadis itu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Nelion.

"Jeffan bukan anak penjahat, dia hanya bernasib malang terlahir jadi anakmu. Lalu ...." Yuri berhenti di samping Nelion dan tersenyum miring, dia menyentuh bahu kiri Nelion dan membungkuk menyejajarkan bibirnya di telinga Nelion.

"Apa kau tidak penasaran dengan kalimat terakhir istrimu? Atau tentang calon anakmu yang sudah mati?" bisik Yuri dingin lalu menyeringai, bulu kuduk Nelion meremang. Dia menoleh tajam pada Yuri dan mencekiknya dalam hitungan detik.

"Apa maumu, jalang???"

"Hekh ...kau pe-nasaran?" ucap Yuri tersenyum miring, dia sama sekali tidak memberikan perlawanan walau pun dirinya siap dicekik mati jika Nelion menambah kekuatan pada tangannya.

Brak!

"LEPASKAN TANGAN BUSUKMU, BAJINGAN!" teriak Rayhan setelah menggebrak pintu begitu melihat Nelion mencekik Yuri. Di belakangnya ada Alex, Jeffan, Farhan dan beberapa petugas polisi yang hendak memisahkan mereka.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang