Alex hanyalah anak yatim piatu dari salah satu panti asuhan yang disokong Rayhan, kedua netranya menangkap sosok Yuri yang tengah memperhatikan anak-anak lain bermain bersama, sedangkan gadis kecil itu mengasingkan diri.
Alex dengan berani mendekati Yuri perlahan karena dia merasa umurnya tidak jauh dengan umur Yuri, "Kamu kenapa gak ikut main?"
Yuri menoleh, kedua mata ambernya mengerjap terkejut karena ada yang mengajaknya berbicara. Dengan wajah polos tanpa senyuman, Yuri menjawabnya, "Yuri datang sama Papa. Papa bilang Yuri harus menunggu sebentar dan jangan berbicara dengan orang asing."
Alex terkekeh mendengar jawaban Yuri, "Lalu? Apa kamu tidak menganggapku orang asing? Kita bahkan tidak saling mengenal."
Yuri tersenyum sambil menggeleng, Alex mendekatinya selangkah dan ikut berjongkok di samping Yuri. Pandangannya tidak lepas dari Yuri dan dia mulai penasaran, Yuri terkesan lucu di matanya, tetapi juga ada aura misterius yang menyelimutinya.
"Kenapa?"
"Karena Yuri bisa lihat, Kakak itu orang baik." jawab Yuri tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya.
Alex ikut tersenyum, "Kamu lucu ...." Alex bangkit dari posisinya lalu mengulurkan tangannya pada Yuri, dia tersenyum manis hingga membuat Yuri terdiam. "Mau bermain bersamaku?" tawar Alex membuat kedua mata amber Yuri mengeluarkan binar.
Pertama kali setelah sekian lama, ada yang mau bermain bersamanya.
"Yuri ...."
Pandangan Yuri teralihkan ke arah sumber suara, dia mengintip ke belakang Alex dan terlihat sosok Rayhan berlari khawatir ke arahnya. Yuri mengembangkan senyuman di wajahnya dan segera berlari, "PAPA!!!"
Alex menoleh melihat interaksi ayah-anak tersebut, Rayhan berjongkok menyejajarkan tingginya dengan Yuri, "Papa sudah bilang, kan? Jangan bicara sama orang asing ...."
"Hm!" dehem Yuri sambil mengangguk dengan senyum polosnya. Rayhan tersenyum simpul, dia bangkit dari posisinya dan menggandeng tangan Yuri. Kedua matanya menangkap sosok Alex yang berdiri tidak jauh dari mereka, Alex menunduk sopan sambil tersenyum kikuk.
"Papa, Papa ...."
"Iya?" Rayhan mengalihkan pandangannya pada Yuri, gadis itu tersenyum dan mengangkat jarinya menunjuk ke arah Alex.
"Yuri mau main sama Kakak itu!" serunya girang. Rayhan mengalihkan pandangannya lagi mencermati Alex, sedangkan anak lelaki itu tersenyum canggung.
"Halo, Om." sapa Alex kikuk.
"Nama kamu siapa? Tinggal di mana? Masih sekolah? Umur berapa?" tanya Rayhan beruntun membuat Alex kebingungan.
"Eh? Nama saya Alexander Hendrito, tinggal di sini sama bunda, kelas empat SD dan umur sembilan tahun."
"Kak Alex! Kak Alex, mau temenin Yuri? Jadi teman main Yuri?" tanya Yuri penuh semangat berjalan mendekati Alex yang melihatnya dengan kebingungan. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, namun binar pada kedua mata amber milik Yuri terasa seperti memikatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...