-PF- (2)

771 194 369
                                    

"ALEX!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ALEX!!!"

Ceklek

"Ada apa, Yuri?" tanya Alex memasuki kamar Yuri.

"Gendong sampai kamar mandi," pinta Yuri manja sembari mengangkat kedua tangannya malas.

Alex terkekeh melihat tingkah manja gadis ini, ya walau tingkah manjanya ini hanya diperlihatkan pada orang terdekatnya saja. Dengan patuh, Alex menggendong Yuri sampai di depan kamar mandi milik gadis itu.

"Hoam ...makasi, Alex sayang." ucap Yuri menampilkan senyum manisnya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Yuri menatap dirinya pada cermin kamar mandi dengan wajah malasnya, ia menggosok giginya. Melihat sesuatu yang janggal, Yuri mendekatkan wajahnya pada cermin.

"Kok bisa lebam? Perasaan semalam gak ada, deh." Yuri mengerutkan keningnya.

"Apa Alex gak sengaja mu ...haa! Iya, pantesan aja semalam Alex langsung nyuruh tidur. Gak bisa dibiarin!"

Setelah bersiap-siap, Yuri menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. "Alex! Alex! Alex! Alex!" serunya berulang kali membuat Yura, sang ibu membuka suaranya.

"Sayang, Alex ada di luar. Ngapain dipanggil terus? Dia gak kabur, kok." ujar Yura sembari menyodorkan roti bakar padanya.

"Ma, lihat muka aku. Lebam, kan? Huaa...Mama, Alex sudah gak sayang aku lagi. Aku cuman lari sebentar, masa dipukul?" adu Yuri berakting sedih dengan mulut yang terbuka menyambut roti untuk disantap.

"Pffttt ...Sayang, Alex sudah ngomong sama Mama kalau memar diwajah kamu itu karena jatuh saat tidur. Kalo gak percaya, tanya sendiri sama Alex. Cepat habisin sarapannya, nanti terlambat." terang Yura tersenyum tipis.

Yuri menegak habis jus mangganya, "Oke, nanti aku tanya Alex. Ma, aku pergi dulu."

"Hati-hati, Sayang ...."

"IYAA!!"

"Al—"

"Yuri, cepat. Apa kamu mau terlambat di semester baru?" tanya Alex mengalihkan perhatian Yuri seketika. Gadis itu sontak melihat pada jam yang melingkar di pergelangan tangannya, matanya membola melihat waktu tersisa 30 menit.

"Aaaa ...Alex, ayo cepat! Cepat!" serunya melupakan hal yang ingin ditanyakannya tadi. Ia masuk ke dalam mobil dengan tergesa-gesa.

Alex terkekeh, mungkin sekarang dia bisa mengalihkan gadis itu. Namun, Yuri bukan gadis bodoh. Ia mungkin akan mengingatnya, mungkin.

Klek

"Dadah, Alex. Makasi, ya." ujar Yuri dengan senyum lebarnya.

Sudut bibir Alex ikut naik melihat senyumnya, "Belajar yang baik, jangan terlibat masalah."

"Iya-iya, memangnya aku anak kecil? Sana pergi, nanti aku terlambat. Hati-hati menyetirnya, Alex!" Ia berlari sembari melambaikan tangan dengan senyum lebar.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang