-PF- (38)

59 28 39
                                    

"Kali ini kesempatan terakhir, jika tidak bisa menyingkirkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kali ini kesempatan terakhir, jika tidak bisa menyingkirkannya ...."

"Bantai habis semuanya." tambahnya tersenyum miring, dia melihat peta daerah kediaman Heldon dengan beberapa pin merah yang tertancap di tempat yang berbeda-beda.

"Jadi, kami harus mengepungnya?"

"Tentu saja! Besar kemungkinan dia sudah tahu dan menyiapkan rencana juga, jadi semuanya harus terkerahkan! Untuk beberapa kelompok yang belum kutugaskan, kalian menjaga pintu masuk di depan dan belakang." terangnya menancap pin biru di dua tempat berbeda.

"Blokir semua pintu masuk hingga mereka tidak bisa kabur, apa kalian mengerti?"

"MENGERTI, BOS!"

"Persiapkan diri kalian sekarang, rencana akan dijalankan malam ini." perintahnya sambil menyeringai.

"BAIK!"

Setelah beberapa anak buahnya, yang tak lain adalah ketua yang dia pilih untuk memimpin beberapa kelompok yang dibaginya keluar dari ruangannya, dia menatap foto wajah Yuri yang tidak jauh dari peta kediaman Heldon.

Lelaki itu tersenyum senang, dia sangat tidak sabar dengan penantiannya setelah sekian lama.

°••●••°

"Apakah semuanya sudah berkumpul?" tanya Ron memastikan.

"SUDAH!"

"Oke, persiapkan diri kalian. Rencana akan dijalankan malam ini setelah sekian lama. Ingat, musuh kita ini gampang tapi licik. Kalian harus bergerak sesuai perintah dan jangan sesekali meremehkan kemungkinan yang ada nantinya." terang Ron, dia melirik ke arah Edi melempar isyarat dan mengangguk.

Edi membuka lemari besar yang menjadi tempat penyimpanan senjata dan perlengkapannya. "Untuk mengurangi kematian, pakai rompi anti peluru. Jika sudah saatnya, tingkatkan keamanan keluarga Bos dan bawa mereka pergi dari lokasi. Kalian harus mengorbankan diri kalian demi melindungi keluarga besar Heldon. Kalian mengerti?"

"SIAP, MENGERTI!"

Ron tersenyum, "Baik, persiapkan diri kalian semua dan ke posisi masing-masing sekarang juga!"

°••●••°

Senyum Yuri mengembang saat melihat isi kotak tersebut, saat dirinya membuka kotak tersebut, alunan musik klasik terdengar memasuki indra pendengarannya. Sebuah komedi putar mini berputar seiringnya musik berbunyi, Yuri mendongak menatap Alex.

"Makasi, Alex!"

Yuri meletakkan kotak tersebut dan memeluk Alex yang hampir terjungkal ke belakang jika saja dia tidak menahan keseimbangannya, Alex tentu saja membalas pelukannya. Dia mengecup puncak kepala Yuri, "Sama-sama, aku senang jika kamu suka."

Jeffan mengepalkan tangannya, entah kenapa rasanya dia ingin menenggelamkan Alex ke kolam ikan. Tapi dia juga terlalu gengsi untuk mengganggu keduanya, Rasanya ...ah, memuakkan.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang