-PF- (7)⚠

425 146 326
                                    

⚠️Part ini berisi kekerasan; sadis dan sejenisnya⚠️

Suasana di bawah tanah mencekam, banyak lelaki dan wanita yang berkumpul seperti perintah Yuri sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di bawah tanah mencekam, banyak lelaki dan wanita yang berkumpul seperti perintah Yuri sebelumnya. Yuri duduk di kursi berhadapan dengan ketiga pengkhianat tersebut, sedangkan Alex berdiri di belakangnya. Seorang pekerja wanita—korban pelecehan ketiga lelaki itu—yang berambut pendek dengan potongan blunt bob berdiri di samping Alex dengan wajah datar.

Dia takut? Tidak, dia hanya sedang menahan diri untuk tidak memukuli ketiga pelaku yang melecehkannya. Jika tidak takut, kenapa tidak langsung dipukul sebagai pembelaan diri?

Dia hanya mengikuti kontrak yang sudah ia tandatangani, salah satu syaratnya adalah tidak membuat keributan. Terlebih lagi, dia mengetahui bahwa yang melecehkannya bukan sembarang orang. Mereka adalah anggota Black Rose. Organisasi mafia yang dipimpin oleh bosnya, tak lain adalah Yuri.

"Aku bangga pada kalian yang melaporkan tiga manusia brengsek ini dan juga penilaian rasional kamu, Lina." ujar Yuri membuka suara setelah sekian lama keheningan terjadi.

Lina—wanita berambut blunt bob tersebut—melangkah maju mensejajarkan posisinya dan membungkuk hormat pada Yuri, "Saya yang harusnya berterima kasih, Nona."

Prok prok prok

Yuri bertepuk tangan lalu bangkit dari duduknya dan tersenyum miring, "Ron, siapkan peralatannya dan panaskan bara."

Ketiga lelaki yang terduduk berkeringat dingin, sedangkan anggota lain yang dikumpulkan kembali menegang. Yuri melangkah mendekati Lina dan berdiri tepat di belakang gadis itu, kedua tangan Yuri terangkat memegang kedua bahu Lina dan menunduk sedikit karena Yuri lebih tinggi dari gadis itu, dia berbisik dengan seringai jahat, "Aku berikan kuasa khusus untukmu, hukum mereka sesuai yang kamu inginkan."

Lina menegang, tangannya mengepal kuat. Ingatan saat-saat dia menahan diri atas pelecehan-pelecehan yang dia dapat demi kontrak yang dia tandatangani, atas gaji yang dia dapat dari menutup mata, telinga dan mulutnya tentang organisasi ini dan demi tujuannya.

"Semuanya sudah siap, Nona." Suara Ron merebut semua atensi orang-orang di bawah tanah, termasuk Lina.

"Baiklah, aku akan memberikan contoh simpel." putus Yuri karena Lina tidak kunjung menanggapi tawarannya, Yuri melangkah mendekati ketiga lelaki yang terduduk itu. Matanya menangkap linggis yang sudah dipanaskan dibara, Ron yang cepat tanggap langsung memberikan sarung tangan. Yuri memakai sarung tangan tersebut, tangan kanannya meraih linggis panas itu dan di arahkan kepada ketiga lelaki itu.

"Aku ingin tahu apa kalian masih berminat bermain-main denganku ...."

"AKKKHHH!!! AAAAAAAAAAAA!!!!"

Teriak lelaki yang duduk di sebelah kanan nyaring, nyaris menulikan telinga semua orang di bawah tanah tersebut. Kedua lelaki dan anggota lainnya meringis ngilu, sebab Yuri langsung menancapkan linggis panas pada kelaminnya.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang