-PF- (32)

103 47 149
                                    

Dean berjalan masuk ke rumah terbengkalai, dia masuk lewat pintu belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dean berjalan masuk ke rumah terbengkalai, dia masuk lewat pintu belakang. Dia hanya ingin memeriksa apakah Yuri kembali ke tempat ini atau tidak, ia masuk kembali ke ruangan di mana dia menculik Alex dan Jeffan.

Tangannya meraih asbak rokok yang digunakan Yuri untuk membuang abu rokok sebelumnya, saat hendak kembali dia mendengar suara pintu ruangan tersebut terbuka dan menampakkan sosok wanita yang sangat dikenalnya.

Prang!

Kedua bola mata Dean melebar, asbak di tangannya terjatuh seiring rasa terkejutnya, "Lo ..."

"Bagaimana bisa?"

Lina tersenyum menatapnya, "Apa kabar, Dean?"

"Kenapa? Kecewa? Bukan gadis yang lo cintai, tapi teman dari orang yang mencintaimu." sindir Lina tersenyum miring.

Dean berjalan cepat mendekatinya dan mencengkram kedua bahunya, "Kenapa lo di sini, Lina?"

"Gue cuma mau ketemu lo, kenapa lo kembali? Kenapa lo menujukkan diri setelah menghilang bertahun-tahun?" tanya Lina dengan tatapan datarnya, Dean melepas cengkraman tangannya dan berbalik.

"Bukan urusanmu."

Lina mencengkram pergelangan tangan Dean ketika lelaki itu hendak pergi, "Gue perlu dengan lo."

"Katakan, tidak. Jelaskan semuanya, bagaimana bisa kamu tahu tempat ini? Selain anak buahku, Yuri dan dua lelaki sialan itu, tida-jangan bilang ...."

Lina tersenyum, "Dugaan lo benar, gue anggota Yuri. Jelas akan tahu aktivitas gadis itu, makanannya, tempat yang dia kunjungi dan orang yang ditemuinya." Bola mata Dean bergetar, dia mencengkram kuat kedua bahu Lina.

"Apa tujuanmu? Jika karena dia, ja-"

"Jangan berani sentuh Yuri?" potong Lina dengan sebelah alis yang terangkat. "Aku tidak mengincarnya, tapi mengincarmu." Lina menodongkan pistol pada rahang Dean, dia menatap lurus dan tajam pada lelaki itu.

Dean melepas cengkraman tangannya dan berjalan mundur perlahan, pistol yang tadinya diarahkan pada rahangnya berpindah ke dadanya di mana jantungnya berada. Lina menyeringai, "Lo tahu berapa kali gue membayangkan untuk bunuh lo? Seratus kali, seribu kali, tidak. Setiap hari sejak kematian Fenny ...."

Dean menghela napasnya berat, kali ini dia berurusan dengan orang yang lebih merepotkan daripada Yuri. Dia menatap Lina datar, "Jadi, apa maumu?"

"Katakan siapa orang di belakang lo? Jujur saja gue senang melihat kehancuran hubungan lo dan Yuri, tapi gue gak terima atas keputusan lo. Gue gak terima kematian Fenny yang ditutup sebagai kasus tabrak lari."

"Beberapa bukti yang gue dapatkan, semua benang tersebut merujuk pada lo. Dia mengincar lo yang terhubung dengan Fenny dan juga Yuri, dia membuat bukti palsu dan gue dengar dia menghasut lo. Gue gak dapat satu pun bukti tentang percakapan lo dan orang itu, tapi gue yakin pada suatu hal."

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang