"Alex, apa aku boleh pulang?" tanya Yuri menatap Alex penuh harap.
"Kamu mau pulang?" Yuri mengangguk penuh semangat.
"Yaudah, aku urus izin kepulangan kamu dulu. Jangan aneh-aneh dan tetap bersama mereka," ujar Alex sambil mengacak-acak puncak kepala Yuri dan berlalu pergi.
"Dean, kemari." panggil Yuri membuat Dean langsung mendekat ke arahnya, Jeffan hanya diam menatap keduanya dari kejauhan. "Kudengar Alex dekat dengan dokter Rita, apa itu benar?" tanya Yuri dengan senyum miringnya.
Dean terdiam sejenak, pikirannya mulai menjalar ke mana-mana. Yuri mendekati Dean perlahan, tangan kanannya meraih wajah Dean dan membelainya. Bulu kuduk Dean meremang begitu tangan Yuri yang bergerak di wajahnya.
"Aku tanya apa itu benar?" ulang Yuri nyaris berbisik dengan suara rendahnya.
"Iya, memangnya apa yang mau kamu lakukan?" tanya Dean tersenyum tipis.
"Benarkah? Huft ...syukurlah, dokter Rita memang cocok dengannya." jawab Yuri sambil manggut-manggut. Yuri melepas tangannya dari wajah Dean yang kebingungan dan tersenyum, "Aku senang. Akhirnya ada orang yang tepat dan aku berharap dia bisa masuk dalam prioritas Alex."
Dean menghela napas panjang, dia benar-benar pria yang berpikiran sempit. Tapi tadi Yuri memang mencurigakan, makanya dia sempat khawatir. "Oh, iya, pasti kamu sudah bertemu dengan Lina, kan?" tanya Yuri tiba-tiba membuat Dean kembali menegang.
"Aku tahu pasti sudah, karena dia mencarimu seperti mencari buronan negara. Aku punya permintaan terakhir, pertemukan aku dengannya." kata Yuri menatap Dean serius.
"Aku sudah pernah mengajaknya, tapi dia tidak mau bertemu denganmu. Aku juga tidak tahu keberadaannya saat ini," jawab Dean membuat Yuri menyunggingkan senyum miring di bibirnya.
"Kamu bisa menemukannya, itu keahlianmu, Dean."
Dean tersenyum tipis, "Baiklah, akan kulakukan."
"Ayo turun. Dean, nanti terus jalan dan tunggu bersama Alex." bisik Yuri berjalan melalui Dean yang mengangguk. Dean menyusul Yuri dan memimpin jalan, Jeffan berada di tengah dan Yuri berada paling belakang.
"Jeffan," panggil Yuri membuat sang empu berhenti dan menoleh padanya.
"Apa?"
Yuri menuruni beberapa anak tangga menyisakan jarak di antara mereka berdua, "Setelah ini, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Entahlah, aku juga belum mikir sampai jauh."
"Bagaimana tinggal denganku?" tawar Yuri lugas membuat Jeffan tercengang. Kemudian Jeffan tertawa kecil, sedangkan Yuri mengernyitkan keningnya bingung. "Kenapa tertawa?"
"Kamu kalo bercanda suka aneh-aneh," ujar Jeffan dengan sisa tawanya.
"Aku tidak bercanda!" tegas Yuri memanyunkan bibirnya kesal. Jeffan menaiki anak tangga mengikis jarak antara mereka sampai berselisih satu anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...