"Yuri ...." panggil Alex lembut, berharap gadis itu memelankan langkahnya. Yuri terus berjalan hingga mereka berdua sampai di depan pintu rumah, Alex kembali menyebut nama Yuri, "Yuri ...."
Gadis itu tidak menjawab, dia terus membelakangi Alex. Alex memutar tubuh Yuri pelan, kedua matanya memerah. Gadis kesayangannya sedang menahan tangisnya, Yuri membuang mukanya tidak mau melihat wajah Alex.
"Yuri, tolong tatap aku. Hm?" bujuk Alex lembut. Bahu Yuri bergetar, dia menoleh ke arah Alex perlahan.
Gadis itu tengah menahan tangisnya, "Ka-kamu udah tahu, kan? Dari kapan?"
Alex tidak langsung menjawab.
"Dari kamu datang ke kantor atau saat kembali membawa camilan? Sepertinya yang kedua, benar?" tanya Yuri lagi, tangannya terkepal kuat saat Alex tetap diam.
Alex tersenyum tipis sembari membelai puncak kepalanya, "Kamu memang pinter, ya."
"Alex!!"
"Maaf, aku gak bisa nolak permintaan Mama. Aku juga gak rela, Ri. Tapi kamu tahu sendiri, dengan menuruti Mama aku bisa merasa sedikit lega. Kamu juga jangan nyalahin Mama atau Papa, hari ini kamu lagi sensitif jadi ki—" Alex berhenti berbicara saat airmata Yuri jatuh.
"Kalo kamu gak rela, harusnya kamu egois. Kamu tahu? Kamu sama sekali gak pernah mikirin keinginan kamu! Gak masalah kalau kamu bersikap egois, gak masalah kalo kamu nolak permintaan Mama sekali ini. Mama mungkin hanya marah sebentar lalu melupakan rencana perjodohan ini, tapi kamu ...kenapa? Apa kamu gak mikir betapa syoknya Yuri kalau dia tahu ini?" teriak Yuri kencang, Alex perlahan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.
"Kamu adalah Yuri, gak ada yang berbeda." Lelaki itu membelai kepala Yuri, berharap amarah gadis itu reda.
"Bagaimana jika aku jatuh cinta padanya? Bagaimana jika aku sampai menikah dengannya? Baik aku ataupun dia, apa kamu yakin bisa merelakan janji kita saat itu juga?" Alex mematung, namun lelaki itu kembali membelai Yuri.
"Maka aku akan menculikmu dan mengurungmu di tempat yang hanya aku seorang ketahui."
"Walaupun kamu jadi buronan?"
"Walaupun aku menjadi buronan."
Yuri mengeratkan pelukannya, "Bodoh, Alex bodoh. Benar-benar bodoh dan jahat."
Alex terkekeh, "Iya, aku bodoh dan jahat."
Lelaki itu menenggelamkan kepalanya di leher Yuri, menghirup aroma manis dari tubuh gadis itu dalam, dia mengecup leher jenjang Yuri membuatnya tertawa kegelian. Setelah habis-habisan meluapkan emosi gadis itu, Alex mengantar Yuri sampai ke kamarnya. Lalu dia pergi melanjutkan urusannya yang tertunda.
°••●••°
Yuri berjalan gontai memasuki lingkungan sekolahnya, kabar mengejutkan sekaligus tidak masuk akal baginya saat Yura, ibunya mengatakan bahwa dia baru saja bertunangan dengan anak dari rekan kerja Rayhan, ayahnya. Terlebih lagi, lelaki itu satu sekolah, bahkan satu kelas dengannya. Sesekali dia menggerutu kesal, Alex saat ditanyai pun hanya tersenyum dan tetap bersikap seperti biasa. Hal itu membuatnya semakin marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...