Gedebuk ....
"Akh ...ah, bokongku ...." ucap Yuri mengelus bokongnya yang menabrak lantai dengan keras. Jeffan membantu Yuri berdiri dan mendudukkan gadis itu di tepi ranjang. "Kasur juga kecil amat!" gerutu Yuri yang terpaksa terbangun dari tidurnya karena terjatuh.
"Lo juga, tidur kayak gasing memangnya sampai bisa jatuh?" omel Jeffan menyodorkan segelas air, Yuri menerima gelas itu dan meneguk setengah gelas. "Ada-ada aja lo ...." ucap Jeffan menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tadi mimpi ada orang yang malingin puding mangga punyaku di kulkas, jadi aku kejar. Eh tahunya pas keluar rumah malah ada jurang, orangnya lompat, ya aku ikut lompat! Enak aja bawa kabur puding manggaku, bangun-bangun bokongku nyium lantai." terang Yuri dengan wajah cemberutnya.
Jeffan tertawa membuat gadis itu mendelik kesal, "Kok ketawa? Jangan-jangan beneran ada yang malingin pudingku? GAK BISA DIBIARIN!!!" pekik Yuri dengan tergesa-gesa turun dari kasurnya dan berlari menuju dapur.
"Lho, udah bangun, Ri?" tanya Alex sambil memegang puding mangga Yuri.
Gadis itu berkacak pinggang, "Oh ...ternyata Alex pelakunya, ya?" Yuri berjalan mendekati Alex dan menjewer telinganya kesal. "Siapa yang suruh malingin puding aku? Pantesan aja aku mimpi pudingku dicuri!"
"Hah? Mal-aduh, lepas dulu, Sayang. Dengerin aku dulu ...." bujuk Alex memengang tangan Yuri yang menjewer telinganya. Jeffan menyusul Yuri menuju dapur, dia tertawa melihat Alex yang tidak berdaya dengan jeweran Yuri.
"Sayang, sayang, terus ngapain pegang pudingku?" tanya Yuri dengan wajah marahnya, dia melepas jewerannya dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Aku lagi ngisi kulkas, puding kamu habis. Baru aja balik dari toko mbak Rini." jawab Alex kembali memasukkan puding mangga favorit Yuri ke dalam kulkas, gadis itu beroh ria.
"Mama pulang ...."
Ketiganya menoleh ke arah ruang tamu, Yura datang dengan langkah gontai dan menjatuhkan tubuhnya di sofa. Yuri langsung berlari menghampiri ibunya, "Mama!" serunya menghambur pelukan seperti anak kecil.
Yura tersenyum tipis menyambut pelukan anaknya dengan senang hati, "Udah makan?"
Gadis itu menggeleng, Alex membawa segelas jus jeruk dan menghidangkannya pada Yura agar mengembalikan energinya. Yura langsung meneguk setengah jus itu, "Haaa ...makasi, Lex. Tahu aja Mama lagi haus."
"Mama jorok banget, sih. Padahal Mama pernah bilang, perempuan itu harus menjaga sikapnya di depan laki-laki, inilah itulah ...."
"Gak papa, lagian di depan menantu sendiri, kok."
"Yaudah, nanti aku juga begitu."
"Mana bisa begitu?"
"Bisa, dong. Mama sendiri yang bilang, Jeffan kan tunanganku, sedangkan Alex menantu Mama. Alex, ayo keluar tempat mbak Rini!" seru Yuri bangkit dari duduknya, dia menggandeng lengan Alex di sebelah kanan dan Jeffan di sebelah kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...