-PF- (13)

230 120 328
                                    

Ting nong ting nong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting nong ting nong

"Yuri, tolong bukain pintunya." perintah Yura dengan suara nyaring saat mendengar suara bel rumah yang berbunyi, tanda mereka kedatangan tamu. Yuri yang tadinya asik menonton televisi sambil menyantap puding mangga kesukaannya menggerutu, selalu ada saja gangguan setiap dia ingin menikmati pudingnya.

Yuri bangkit dari duduknya dan berjalan malas menuju pintu rumah, "Siapa, sih? Ganggu aja malam-malam, awas gak penting."

Yuri mengernyitkan keningnya heran saat melihat tamu yang menekan bel rumahnya, "Ada yang bisa saya bantu, Tuan Manarch?"

Nelion tersenyum tipis mendengar Yuri yang menggunakan bahasa formal padanya, "Apa belum diberitahu jika ada makan malam bersama?"

Yuri berdecak sinis, dia membuka lebar pintu rumahnya dan berbalik. "Ah, saya tidak peduli. Silahkan masuk dan jangan anggap rumah sendiri, karena saya bukan orang yang baik hati pada pengganggu." balas Yuri masa bodoh, dia berjalan kembali ke ruang tamu dan duduk sambil melanjutkan kegiatannya.

"Astaga, Mama lupa kasih tahu kamu kalau malam ini Mama undang Jeffan dan papanya. Selamat datang, Tuan Manarch. Silahkan duduk dulu, sebentar lagi makan malamnya jadi." ujar Yura yang datang tiba-tiba mempersilahkan Nelion dan Jeffan untuk duduk.

"Selamat malam, Nyonya Heldon. Ini ada sedikit buah tangan, kami membelinya saat perjalanan kemari." ucap Nelion basa-basi memberikan sekantong paperbag berisi buah-buahan. Yura menerima paperbag tersebut dengan senyum lebar, tak lupa dia mengucapkan terima kasih.

"Yuri, sana ganti baju. Gak malu apa dilihat Jeffan pakai baju tidur?" kata Yura membuat anaknya menatapnya tidak terima.

"Ngapain? Papa aja gak urusin, mereka kan cuman numpang makan. Ah, kecuali mau berlama-lama membahas pertunangan bodoh ini," sindir Yuri menatap Nelion sinis.

"Hush, kamu ini. Sana cepat ganti baju," tegur Yura menarik anaknya cepat agar tidak memperburuk suasana lagi.

"Jangan-jangan Alex bohong ke aku kalau dia sibuk, padahal Mama yang usir? Bener, kan?" tuduh Yuri menatap Yura yang bersusah payah mendorong Yuri menuju anak tangga.

"Iya, lagian kamu dikit-dikit Alex. Jangan manja, sana naik! Aduh, susah banget disuruh ganti baju." desak Yura setelah berhasil mendorong Yuri di depan anak tangga.

Yuri mendengus kasar, "Udah aku bilang juga Alex gak boleh pulang sebelum aku tidur, kalo besok Alex gak ke rumah aku bakal kawin lari sama dia!"

Yura langsung memukul punggung Yuri, "Astaga, gregetan Mama sama mulut kamu! Cepet sana, Mama mau panggil Papa kamu lagi."

Yuri menggerutu, sejenak dia melirik ke arah Nelion dan Jeffan, lalu dia membuang mukanya dan menaiki anak tangga menuju kamarnya. Yura menghela napas panjang, lalu dia menoleh ke arah Nelion.

"Hahahaha ...maaf Yuri udah kebiasaan kayak gitu, mohon tidak dimasukkan ke dalam hati." ucap Yura tersenyum kaku, Nelion tersenyum.

"Tidak apa-apa, namanya juga anak-anak." balas Nelion membuat Yura menghela napas lega, dia pamit menyiapkan makan malam terlebih dahulu.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang