"Alex ...." panggil Yuri gugup.
"Hm? Kenapa?" tanya Alex menoleh ke arah Yuri.
"Aku ingin berbicara tentang kelanjutan janji kita."
Alex menghembuskan napas panjang, "Ri, bukankah kita sudah membicarakannya?"
"Iya, aku tahu. Tapi aku belum mengatakan siapa yang kupilih antara janji kita dan pertunanganku."
Alex terdiam, yang dikatakan Yuri memang benar karena selama ini mereka membicarakan janji mereka hanya dari pemikiran Alex bahwa 'dia tidak akan berubah'. Lalu, bagaimana dengan pemikiran Yuri?
Ah, walau aku tahu jawabannya, tapi aku sedikit tidak siap mendengarnya.
Yuri meraih tangan Alex dan menggenggamnya, "Tangan ini dulunya menyambutku, mengajakku bermain untuk pertama kalinya ...."
"Tangan ini tetap memegangku meski tahu perbuatanku. Tangan ini juga mendekapku dengan erat begitu mengetahui penderitaanku. Tangan ini menjadi sandaran untukku tidur, untuk menenangkanku, untuk melindungiku, untuk menutupi kesalahanku dan untuk membantuku dalam berbuat kotor."
Yuri menatap Alex dengan senyum getir, "Alex, aku adalah gadis egois. Selama ini aku menahanmu, Dean dan Kak Fenny untuk di sisiku. Aku bisa melepas Dean dan Kak Fenny, tapi aku rasa aku tidak rela melepasmu."
Kedua mata Yuri berlinang dan Alex masih diam mendengarkan Yuri.
"Karena semuanya berawal dari tangan ini yang meraihku, tangan pertama bagiku setelah Mama dan Papa. Aku benar-benar mencintaimu, Alex ...."
Dalam kehidupan, akan ada saat setiap orang harus memilih suatu pilihan yang tidak bisa dipilih. Pertaruhan bahwa harus siap kehilangan salah satu dari pilihan tersebut.
"Tapi dengan egoisnya aku juga mencintai Jeffan. Aku bahagia bersamamu karena kamu yang membawa kebahagiaan itu pertama kali. Kamu benar-benar segalanya bagiku, tapi Jeffan juga menjadi segalanya bagiku ...."
Yuri benar-benar tidak dapat menahan airmatanya lagi, bahunya bergetar, dia menangis tersedu-sedu sembari menggenggam erat tangan Alex. "A-Alex, sepertinya aku yang akan mengingkari janji kita. Aku tidak bisa menikah bersamamu karena hati dan pikiranku dipenuhi oleh Jeffan."
"Tapi aku juga begitu mencintaimu, menyayangimu, sungguh. A-apa yang harus kulakukan? Be-ritahu aku, Alex." Yuri mendongak melihat Alex dengan derai airmatanya yang membasahi pipinya. Alex tersenyum, dia membelai wajah Yuri dan menatapnya lembut.
"Ri, aku sangat berterima kasih karena kamu mengatakan sangat mencintaiku, sangat menyayangiku. Karena aku juga begitu, sudah lama aku tahu. Kamu pasti memilih Jeffan, tapi mendengar langsung darimu ternyata tetap menyakiti hatiku ...." kata Alex tersenyum masam.
"A-lex ...hiks ...."
"Sudah kukatakan, aku tidak akan meninggalkanmu. Jika maksudmu memberikan hak kebebasan seperti Dean, maka jawabanku juga sama sepertinya. Aku akan mengambil hak itu, tapi aku tidak akan meninggalkanmu walau aku melepasmu bersama orang yang kamu cintai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Fiance [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, latar dan alur harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste dan dilarang plagiat.] ⚠Warning : There is violence; sadistic, abusive words, sexual abuse and psychological⚠ R16+ ιт'ѕ иσт נυѕт αвσυт ℓσνє ѕтσяιєѕ, ιт'ѕ...