-PF- (24)⚠

169 72 246
                                    

⚠️Part ini berisi kekerasan; sadis dan sejenisnya⚠️

⚠️Part ini berisi kekerasan; sadis dan sejenisnya⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jleb! Srett!

"AAKKKHHH!!" pekik seorang lelaki sambil memegangi dadanya yang tersayat oleh Yuri. "Dasar gadis sombong!"

Greb

"Aakkh ...." erang Yuri saat tambutnya ditarik membuatnya memundurkan langkah. Yuri menatap tajam lelaki itu, sedangkan dia tersenyum mengejek, "Heh, kau tidak akan mampu membunuh kami semua sendirian."

Yuri menyeringai dan dengan santainya meludahi wajah lelaki itu, "Cuih ...."

Wajah lelaki itu memerah, rahangnya mengeras, urat-urat timbul pada kulitnya dan menarik rambut Yuri lebih kuat hingga membuatnya merintih. Lelaki itu mengangkat tangan kanannya dan menatap Yuri marah, "Kau akan mati di sini! DASAR WANITA SIALAN!!!"

Plak!

Tamparan keras itu menghempas tubuh Yuri jatuh tersungkur, Yuri meludah darah yang ada di dalam mulutnya, rasa panas dan ngilus di pipi kirinya membuatnya mendesis, "Ssshhh ...."

Yuri memegangi pipi kirinya, mungkin karena tamparan keras tadi kepalanya terasa berputar-putar. Lelaki itu berjalan mendekati Yuri dengan beberapa orang yang tersisa, mereka mengepung Yuri. Yuri hanya diam tanpa ada niat bergerak dari posisinya, namun matanya memperhatikan sebuah benda yang akan menjadi senjatanya selanjutnya.

Lelaki tadi kembali menjambak rambutnya, Yuri hanya menunjukkan sorot mata yang santai sambil menyeringai. "Tangguh juga, malam ini adalah malam terakhirmu. Apa ada yang mau disampaikan?" tanya lelaki itu dengan senyum merendahkannya.

"Sepertinya itu yang harus kutanyakan," Yuri langsung memulai aksinya, dia menikam perut lelaki itu dan dengan cepat menendangnya. Tanpa membuang kesempatan, Yuri dengan sigap berlari menuju arah pandangannya tadi saat yang lainnya ingin menyerangnya.

Grep

"I got u, babe." Yuri tersenyum miring dan memegang kuat senjata barunya, linggis.

"Hahahahaha ... kau pikir dengan linggis bisa mengalahkan kami?" ledek salah satu lelaki bertubuh gendut. Yuri memandang lelaki itu datar, "Jangan meremehkanku, sialan."

Syut! Cur!

Yuri melempar belatinya dan berhasil menancap pada mata lelaki itu, "ARRGHH!"

"Se-rang di-a, bo-doh." perintah lelaki yang tertikam perutnya tadi. tiga orang yang tersisa mulai mendekati Yuri, sedangkan dia berlari mengayunkan linggisnya pada salah satu lawannya.

Jleb

Yuri menancapkan ujung linggis pada bahu lelaki tersebut dan menariknya sehingga kulitnya sobek, "AAAKKKHHH!!" Lelaki itu memegangi bahunya yang bercucuran darah, seorang lelaki lainnya yang sedikit lebih tinggi dari Yuri memiting kepalanya, "Kheekk ...."

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang