-PF- (10)

307 152 436
                                    

"Argh, gue beneran gila!" Jeffan membuka pintu mobilnya dan keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Argh, gue beneran gila!" Jeffan membuka pintu mobilnya dan keluar. Dia kembali berjalan memasuki rumah sakit, tadinya Chesil mengusirnya dengan paksa. Namun dia sangat kepikiran, terlebih lagi Alex pergi pada waktu bersamaan untuk mengurus lelaki bernama Leon itu.

"Bisa-bisanya gue khawatir sama dia ...." gumam Jeffan.

Tak sengaja mata hitamnya menangkap punggung yang dia kenal, "Yuri?"

Entah dorongan darimana, Jeffan melangkahkan kakinya mengikuti punggung kecil yang sedang membawa tiang infus bersamanya, Jeffan memperhatikan Yuri yang duduk di bangku taman sambil menikmati udara dengan mata yang terpejam.

Jeffan melangkahkan kakinya, berjalan mendekati bangku yang diduduki Yuri. "Ngapain lo di sini?" tanyanya berdiri di hadapan Yuri. Napasnya tercekat saat melihat pergerakan mata Yuri yang terbuka perlahan-lahan, kedua mata ambernya yang jernih kini menatapnya penuh tanda tanya.

"Lo baru selesai operasi," sambung Jeffan memilih duduk di samping Yuri.

"Bukannya udah pulang?" tanya Yuri dengan kening mengerut sambil membenarkan posisi duduknya.

"Gak jadi," jawab Jeffan singkat. Sebenarnya banyak yang ingin ditanyakannya, namun tidak baik terlalu membebani pasien yang habis menjalani operasi.

"Oh."

"Makasi."

Jeffan menoleh setelah mendapatkan respon singkat kedua kalinya dari Yuri, gadis itu tengah memandangi kakinya yang menginjak rumput hijau taman. "Tanggung jawab gue buat jaga orang gila dan gak waras kayak lo." Yuri hanya diam, dirinya tidak merespon apa-apa saat mendengar kata 'gila' yang keluar dari mulut Jeffan, malah dia melamun.

"Yuri!!"

Yuri terlonjak kaget dan mendongak, dia melihat Alex yang berlari menghampirinya dengan wajah penuh kekhawatiran. "Kamu ngapain duduk di sini? Aku panik nyariin kamu gak ada di dalam kamar inap, kamu baru aja habis operasi, kenapa gak istirahat?" kata Alex membuat Yuri terkekeh.

"Maaf, aku tadi mau jalan-jalan aja. Oh, iya, Je—eh? Kemana dia?" Yuri celingak-celinguk mencari keberadaan Jeffan yang sudah menghilang dari sampingnya.

Alex menaikkan sebelah alisnya, "Siapa? Kamu duduk sama orang?"

Yuri kembali menoleh dan tersenyum, "Ah, gak papa. Ayo kembali, Cese masih tidur, kan? Kasihan dia pasti capek banget."

Alex membantu Yuri berjalan sambil membawa tiang infus gadis itu, "Iya, nanti kalo dia bangun aku suruh pulang." Keduanya berjalan memasuki lift, Alex berdiri di belakang Yuri melindungi gadis itu agar tidak terdesak dengan orang di belakang mereka.

"YURI!! LO KEMANA AJA, HAH?? Gue panik tahu lo tiba-tiba hilang, gue pikir lo diculik!" omel Chesil begitu melihat Yuri dan Alex masuk ke kamar rawat inapnya, Yuri hanya menampakkan cengiran khasnya.

Psychopath Fiance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang