Chapter-28-

504 48 6
                                    

                  Selamat Membaca

             Hargai penulisnya yuk😊

-----------------------------------------------------------

Baca plise jangan cuma scroll 😭

-----------------------------------------------------------

Malam pun mulai datang. Kaira masih setia disamping Delano meski dia sebenarnya ingin pulang kerumah dan dia gelisah memikirkan tentang sekolahnya besok pasti ada sesuatu yang dia alami entah dari Shaka atau Rosella.

"Kak, gue mau pulang," Kata Kaira bangkit dari tempat duduknya.

"Jangan! Ini udah malem besok aja." Delano mencegah Kaira secara mentah-mentah sembari mencekal tangannya.

"Gue besok harus sekolah, Kak!" Kaira sangat kesal rasanya seperti di penjara dalam hidupnya.

"Besok biar Lo dijemput Oni." Delano bersikap tegas untuk mencegah Kaira pulang.

"Lo, kenapa sih selalu ganggu hidup Gue?" Kaira cemberut penuh kekesalan.

"Terus, Lo kira Gue nggak malu apa Lo bentak dihadapan umum." Delano  menatap sinis Kaira mengingatkan kejadian saat awal bertemu.

"Terus cuma karena itu Lo selalu gangguin Gue?" Kaira berkacak pinggang kesal rasanya ingin mencabik-cabik makhluk yang ada di hadapannya.

"Nggak itu saja. Sampai Gue bisa dapetin cinta Lo! Paham!" Delano menampakkan wajah garangnya tapi, tidak membuat Kaira getar sedikit pun.

"Gue nggak mau sama Lo! Gue nggak mau sama playboy titik!" Kaira membentak balik Delano dan menatap kedua manik mata Delano tajam.

"Ya, Lo sekarang nggak mau dan benci sama Gue tapi Gue yakin dihati Lo cuma ada Gue. Ngaku!" Delano memiringkan senyumnya kemudian tertawa renyah seakan apa yang di katakan itu benar.

"Nggak kok! Gue nggak pernah nganggep Lo ada!" Kaira langsung membungkam mulutnya dengan tangan.

"Terus kenapa Lo kemarin nangis? Lo udah berubah pikiran sekarang?" Delano memicingkan alisnya sebelah namun, dia sangat bersikap tenang tidak peduli Kaira mau bicara apa.

"Gue memang nggak habis pikir hati nurani Lo itu dimana? Semua cewek Lo takluk-in emang Lo raja?" Kaira berkacak pinggang dengan satu tangan dan tangan satunya menunjukkan kearah hati Delano.

"Lo nggak pernah tau perasaan Gue emang. Dasar singa!" Delano pun memilih diam dan mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Kaira.

"Mulai sekarang jauhin Gue!" Bentak Kaira.

"Nggak bisa Kai." Delano pun langsung bangkit dari blankar dan memeluk erat tubuh Kaira. Kaira hanya diam seketika darahnya membeku.

"Kak, Gue memang tahu ini berat tapi Lo harus belajar ikhlasin Gue. Gue nggak sanggup terus-terusan main drama sama Lo." Kaira berkata lirih.

"Ini bukan drama Kai. Gue bener-bener mau Lo." Delano melepaskan pelukannya.

"Terserah! Tapi, Gue nggak bisa mencintai Lo!" Kaira kembali duduk disofa.

"Awalnya memang Gue nggak suka sama Lo, tapi sekarang perasaan Gue cuma buat Lo." Delano menatap Kaira penuh rasa sebal yang bercampur aduk.

"Emang cowok nggak punya urat setia!" Bentak Kaira dari sofa.

"Lo tadi ngomong apa?" Delano pura-pura tidak mendengar.

"Kalau nggak denger ya udah!" Kaira memutar kedua bola matanya jengah.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang