Chapter -40-

316 22 0
                                    

                 Selamat Membaca

            Udaranya sangat panas

-----------------------------------------------------------

Tepat di depan gerbang SMA Internasional Delano mengerem mendadak motornya karena berpapasan langsung dengan Kaira yang tengah di bonceng Haico. Haico adalah satu-satunya cewek anggota inti Wolfgang pindahan dari Bidari School. Dia pindah ke SMA Internasional karena, alasan ingin mendekati seseorang. Haico ternganga sambil menutup mulutnya saat mengetahui Delano membonceng cewek lain.

"Kai, jangan panas manusia gila wajib di gebukin!" Haico menatap tajam ketuanya itu.

"Gue, turun di sini, Co." Haico hanya bisa menghela napas dia tidak tahu apa yang akan di lakukan Kaira sekarang.

"Hai, Kak Frans." Kaira mencekal lengan Frans dengan erat dan uluran senyum yang membuatnya meleleh.

Delano merasa sekujur tubuhnya sangat panas dan napasnya menggebu. Dia langsung menatap tajam Frans yang tidak lain adalah adik keponakannya itu dengan tajam dan kode-kode yang membuatnya ngeri.

"Kak Frans takut sama buaya cap tokek itu?" Kaira melirik tajam penuh kebencian kepada Delano.

"Enggak, kok cuman Gue pergi dulu mau rapat OSIS soalnya." Frans langsung melarikan diri dari mereka karena, merasakan hawa perseteruan di antara mereka.

Kaira menghentakkan kakinya sebal sambil melirik tajam Delano yang tengah memperhatikannya dengan sorotan elangnya.

"Hello, mau keluarin matanya, gue juga nggak takut dasar buaya cap tokek! anak mami, belanja nggak bisa!" Delano merasa tersindir hanya diam dan masih memperhatikan tanpa meninggalkan satu titik pun.

"Sayang, aus nih." Rosella mengelus tenggorokannya dengan manja membuat Haico menggidikkan bahu jijik.

"Co, ayuk ke kelas." Kaira menarik tangan Haico tanpa memerhatikan Delano lagi. Baginya buaya tetap buaya di mana saja sifatnya tidak berubah.

Delano beralih menatap, Rosella yang dari tadi menyandarkan kepala dibahunya. Delano mendorong paksa kepala Rosella dan memberi perhitungan kepadanya.

"Gara-gara, lo semuanya jadi kacau!"

"Wajarlah! lo, kan pacar gue." Rosella tidak mau kalah.

"Gue, pacarin lo cuma buat ngisi list aja!"

"Dan sekarang udah gue blacklist!" Delano pergi meninggalkan Rosella sendiri di parkiran.

"Enak aja bilang blacklist!" teriak Rosella saat Delano sudah tidak terlihat batang punggungnya.

Delano berjalan menyusuri koridor sekolah matanya yang tajam tengah mencari seseorang di sekitar koridor hingga tatapannya menakap dua gadis sama-sama tomboy tengah bercengkrama sambil bergandengan tangan.

"Hai," Sapa Delano.

Kedua gadis itu enggan menoleh ke sumber suara hingga membuat tangan Delano merasa gatal ingin mencekal lengan seorang gadis itu.

"Kai, gue duluan ya." Haico melambaikan tangannya saat mengetahui Delano mencekal lengan Kaira.

"Terserah!"

Delano tersenyum miring ternyata Kaira masih tidak bisa jauh darinya syukur deh kalau begitu.

Memiliki ketampanan yang paripurna, jago beladiri, ketua geng motor terbesar dan kecerdasan yang tidak bisa di remehkan memang kebanggaan tersendiri bagi Delano seorang bad boy yang berprofesi siswa merangkap sebagai Ceo.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang