Chapter -52-

290 20 0
                                    

                    Selamat Membaca

               Plagiator minggir aja!

-----------------------------------------------------------

Mereka terus berhati-hati menaiki tangga rahasia sepertinya lantai dua adalah tempat para pasukan bertopeng hitam mengadakan rapat misi kelicikan mereka. Semakin ke atas suasana semakin mencekam dan bau anyir semakin menyeruak membuat sebagian dari mereka harus menutupi hidungnya menggunakan jaket yang mereka pasang layaknya masker.

Tepat di lantai dua mereka menemukan banyak darah segar dan bangkai manusia bercecer apa yang terjadi?

"Siapa kalian?!" bentak seorang pemuda berpakaian serba hitam dan berwajah bengis.

"Oh Wolfgang berani sekali kalian kesini! Apa kalian mau bernasib sama seperti Harley? Ketua geng Ascanda yang di nyatakan hilang?"

"Brengsek! Manusia iblis! Sekarang gue semakin percaya otak pembunuhan mama gue dan pembakaran markas adalah Lo!" Delano menatap tajam pemuda yang membawa parang tersebut.

"Iya, itu semua karena aku benci anak laki-laki apa lagi secerdik kamu! Dan aku hanya ingin hartamu!" ucap seorang pria berusia sekitar lima puluh tahun yang tiba-tiba datang.

"Harta tidak di bawa mati, camkan itu!"

"Dan kamu harus tau jika pembunuhan Marta dan Vinda adalah aku. Shaka belum tau tentang ini akulah yang paling berkuasa!"

"Dasar pria tua bodoh! Tidak ada di dunia ini pembunuh yang hebat yang ada hanya pembunuh iblis ber otak tumpul seperti kamu!" Kaira menatap tajam pria itu. Namun, masih dalam pengawasan Delano dan anggota Wolfgang.

"Anak gadis sok berani kamu belum tau siapa saya? Belum tahu rasanya di sapa dengan belati ku." Pria itu tertawa lebar dan pemuda itu tersenyum sombong.

"Jaga omongan kalian sebelum kalian menanggung akibatnya!"

"Lawan mereka!" titah Antoni kepada pasukannya.

Perkelahian hebat terjadi di lantai dua. Belum ada yang menyerah diantara mereka. Namun, di saat perkelahian itu terjadi Antoni dan Althar melarikan diri dari lokasi tersebut. Perkelahian terjadi cukup lama hingga akhirnya para pasukan bertopeng hitam di nyatakan kalah dan mereka jatuh bergelipangan.

"Kejar mereka!" titah Delano.

"Harley?" tanpa sengaja mereka menemukan Harley seorang ketua geng Ascanda yang beberapa hari lalu di nyatakan hilang ternyata ia sedang di sandra dan lemas tak berdaya.

"Del help-me," ucap Harley lemah.

"Frio dan Aren, bawa Harley ke rumah sakit! Gama dan Fasiel bebaskan Geo!" titah Delano sedangkan dirinya dan yang lain melanjutkan misinya mengejar Antoni dan Althar.

Mereka melaksanakan tugas masing-masing. Tiba di luar ruangan ternyata Antoni berhadapan dengan Lank dan Ryn yang di kenal keberingasannya. Pertarungan berhenti sesaat Antoni mengeluarkan bom lengkap dengan switching nya.

"Mundur!" perintah Delano dan Lank.

"Kalian pasti takut dengan ini." Antoni tidak memperhatikan bom yang ia bawa switching nya sudah hampir habis waktunya kemudian belum sampai ia melempar bom itu.

Duar!

Bom itu meledak bertepatan dengan datangnya petugas kepolisian yang akan meninjau lokasi. Seluruh anggota Wolfgang pun menatap ngeri tubuh Antoni yang sudah tidak bisa di kenali lagi sedangkan Althar mengalami masalah pada kakinya.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang