Chapter-9-

846 107 31
                                    

                   Selamat Membaca

        Tumpahkan kopi anda disini 🙏

-----------------------------------------------------------

Ternyata cowok itu tidak lain Delano dia menghampiri Kaira bersama dengan sahabatnya dan sahabat Kaira. Dari kejauhan Rosella melihat kejadian itu perasaannya berasa sangat perih dan matanya melotot ke arah Kaira yang sedang dikerubuti oleh semut sekolah.

“Nggak, Kak,” Jawab Kaira

“Pakai ini.” Delano melepas jaket yang dia pakai untuk dipinjamkan ke Kaira dan Kaira hanya menurut saja.

“Sekarang, Lo bareng, Gue!” Delano langsung menyeret tangan Kaira tanpa rasa ampun dia juga meninggalkan semut sekolah tanpa berpamitan.

Setelah Delano dan Kaira pergi. Diam-diam Gama memerhatikan Intan yang masih terpaku sikap Delano kepada Kaira. Gama tersenyum miring sambil menompangkan tangannya ke tas Intan.

"Kak, berat tahu!" Intan melepaskan tangan Gama dengan perlahan dan mereka berdua saling bertatapan.

"Woi! Ayo pulang!" Teriak Nanda sengaja mengagetkan kedua sijoli yang sedang bertatapan

"Kenapa semua jadi bucin, ya?" Alkana mengernyitkan dahi.

"Gue, jomblo Gue, diam," Jawab Tania.

"Eh, nama, Lo Tania kan? Pulang sama, Gue aja." Alkana menawari pulang bareng

"Serius?" Tania menatap Alkana tidak percaya.

Alkana hanya mengangguk kemudian, menyuruh Tania menaiki motornya.

"Kak Gama, nebeng dong." Intan mengedip-ngedipkan mata dipadukan dengan senyuman imut yang tergambar di wajahnya.

"Ayo, lagi baik, Gue," Jawab Gama

"Ikhlas nggak?" Intan mengerucutkan bibirnya

"Ikhlas, Sayang." Gama mencubit pipi Intan

"Terus, Gue sama siapa?" Nanda memelas.

"Yang sabar ya, sendiri aja dulu," Gama menaikkan alisnya meledek.

"Oh, iya Gue nggak jomblo." Nanda menepuk jidatnya. Memang dia salah satu member Wolfgeng yang paling langgeng pacaran. Nama pacarnya Revita siswa SMA Japannese.

"Mau selingkuh, Lo?" Alkana menggelitik geli.

"Nggak lah! Revita penyejuk hati yang terlanjur terbakar asmara." Nanda memejamkan mata penuh penghayatan sedangkan, semuanya telah lebih dulu berada didepan.

"Woi! Tungguin!" Nanda cepat-cepat menyusul teman-temannya.

"Makanya jangan bucin!" Gama cekikikan.

Pov Delano dan Kaira

Delano dan Kaira berada dalam suasana  sangat hening tidak ada sepatah suara yang keluar dari mulut mereka. Hanya angin saja yang berhembus agak kencang sehingga mengeluarkan suara gemrisik.
Delano melajukan motornya lumayan kencang, jantung Kaira berdegup kencang karena, sangat takut. Delano melirik spion tersenyum tipis tanpa diketahui Kaira.
Delano melingkarkan tangan Kaira ke pinggangnya.

"Gue, paham, Lo takut, Gue bonceng, pegangan aja nggak papa," Kata Delano

"Lo, selalu cari kesempatan dalam kesempitan." Kaira memukul punggung Delano

"Aduh, singa sakit!" Delano manja

"Dasar manja," Pekik Kaira

"Kai," Delano memanggil Kaira dengan lembut

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang