Selamat Membaca
Aku ingin kalian berkomentar⭐
-----------------------------------------------------------
Delano memaksa membuka mulut Kaira dan memasukkan sesuap sop bayam. Kaira, merasakan sesuatu yang berbeda pada sop bayam itu. Kaira mengunyah sop bayam itu pelan sedangkan Delano memerhatikan Kaira terus-terusan saat mengunyah.
“Enakkan?” tanpa dia sadari sendok bekas Kaira dia gunakan untuk menyendok makanannya sendiri.
“Enak banget. Eh, itukan bekas Gue!” Kaira tertawa melihat tingkah aneh Delano.
“Eh, tapi kok nyaman ya padahal, Gue anti banget.” Delano heran pada dirinya sendiri. Kaira hanya mengangkat bahunya sembari meneruskan makannya.
Saat tengah menikmati makanan yang lezat tiba-tiba handphone milik Delano berbunyi. Delano ragu untuk mengangkat panggilan itu karena, dia tahu itu panggilan dari Rosella. Dia tidak ingin menyia-yiakan waktu terindah ini.
“Siapa itu?” Tanya Kaira yang masih menyuapkan nasi ke mulutnya.
“Rosella, Gue minta izin ke Lo, boleh angkat apa nggak?” Delano bermuka ragu.
“Angkat saja nggak usah pakek minta izin juga!” Kaira menahan rasa gelisah dihatinya dan dia berfikir bahwa dirinya terjebak dalam permainan drama.
“Lo, nggak cemburu?” Tanya Delano.
“Ya, nggaklah emang Lo siapa Gue?” Kaira memalingkan muka menahan rasa kesal.
Dengan perasaan terpaksa Delano mengangkat panggilan dari Rosella tersebut. Sesekali dia juga menoleh ke Kaira yang sedang lahap menikmati makanannya.
“Hallo.” Delano mendengar suara manja Rosella dari mobile phone yang berada di telinga.
“Hai Kakak, jangan lupa makan. Ehm, besok Gue berangkat sama kakak ya soalnya mobilnya di pakek kakak Gue,” Ucap Rosella dengan manja.
Delano tidak menjawab apa yang dikatakan Rosella, dia langsung mematikan sambungan sepihak dan kembali duduk di hadapan Kaira. Kaira berpura-pura tidak merasa tersakiti dihadapan Delano. Beruntung dia, pandai menyimpan perasaan itu.
“Rosella besok berangkat sama Gue gimana?” Kata Delano.
“Layanin, saja.” Kaira malas menjawab.
“Ah, malas!” Delano memalingkan mukanya ke handphonenya yang berada disampingnya.
“Ngapain?” Kaira menatap Delano dengan tatapan tidak suka.
“Gue, tahu Lo itu cemburu, ngaku saja, ngaku itu nggak bayar!” Delano memiringkan senyumnya sambil melirik Kaira yang bermuka masam.
“Kepedean banget, sih jadi cowok!” Kaira menggidik bercampur kesal.
Kaira telah selesai melakukan ritual pengisian energi. Dia membalikkan sendoknya lantas menghitung uangnya yang berada di dompetnya. Sedangkan nasi Delano nyaris belum tersentuh, Delano mempercepat makannya, dia langsung memasukkan nasi melebihi ukuran mulutnya dan membuat Kaira menggidik ngeri.
“Lo, makan atau kesurupan, sih?” sindir Kaira.
“Pelan-pelan, kucing oren,” Imbuhnya meski hal itu tidak di gubris Delano.
“Hwayo!” Delano beranjak dari tempat duduknya dan menggandeng Kaira tapi Kaira menolak.
“Di telan dulu kenapa sih! Heran, Gue!” bentak Kaira lantas melempar tangan Delano dan Delano berusaha dengan susah payah menelan nasi didalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELANO (tamat)
Teen FictionDelano Kainan seorang siswa sekaligus CEO disebuah perusahaan yang didirikan oleh Marta yaitu Mama kandungnya. Delano memiliki wajah yang sangat tampan dan memikat seluruh kaum hawa. Delano juga seorang pemimpin Geng motor yang terkenal dan penuh wi...