Chapter-10-

925 97 11
                                    

                   Selamat Membaca

             
            Siapa yang baper ngaku?

-----------------------------------------------------------

Delano memiringkan senyumnya sambil menatap Kaira sedikit sinis sedangkan Kaira masih sibuk mengagumi alunan biola yang sangat menyayat hati. Tanpa sadar kaki Kaira ikut bergerak mengikuti irama gesekan biola.

“Lo, suka?” Delano memegang tangan kiri Kaira dengan lembut.

“Tidak suka!” Kaira menghentikan gerakan kakinya lalu, menatap Delano tajam.

“Kenapa, Lo menari?” Delano terkekeh sambil berdiri menyilang kaki dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Mereka berdua saling bertatapan kedua bola mata mereka bertemu dan saling merasakan kegugupan jantung mereka berdegup kencang.  Bibir Delano bergetar hampir tidak bisa berkata-kata ketika menatap Kaira lebih lekat.

"Gue, terharu sama, Lo." Kaira keceplosan, Delano hanya tersenyum tipis karena masih terfokus dengan wajah cantik  Kaira.

"Kai, Gue boleh bicara sama Lo?" sentuhan hangat dan lembut sangat terasa di pipi Kaira saat tangan kekar Delano memegang pipinya.

"Ada apa, Kak?" Kaira melempar tatapan serius ke wajah tampan Delano.

"Sejak, Gue bertemu, Lo rasanya Gue nggak ingin kehilangan, Lo. Apakah, Kita besok bisa selamanya bersama hingga maut memisahkan?" Delano masih menatap lekat kedua bola mata Kaira.

"Tolong, jangan bermain drama dibelakang kenyataan! Kakak sudah bersama Rosella terima saja dia. Dan,  Gue capek berurusan dengan mantan, Kakak!" tatapan Kaira seketika berubah menjadi tatapan kebencian.

"Lo, nggak bakal tahu apa yang gue rasain saat ini!" Delano mendekatkan mulutnya ke telinga Kaira dan melirik tajam Kaira.

“Gue memang dan nggak mau tahu!” jawab Kaira judes.

“Mau Lo apaan, sih?” Delano kembali duduk mendahului Kaira di tempat semula.

“Berhenti gangguin, Gue dan jauhin, Gue!” Kaira ketus.

Delano menarik lengan Kaira dan memaksanya duduk di hadapannya kemudian menyuapkan paksa steak daging yang dia potong barusan. Dagu Kaira blepotan dengan cairan saus akibat suapan terlalu besar.

“Bayi, Delano.” Delano membersihkan saus yang menempel di dagu Kaira dengan senyuman yang sangat manis membuat Kaira hampir terhanyut dengan senyuman itu.

Saat itu pula seorang musuh Delano dan pengagum rahasia Kaira menyelundup masuk ke apartement kemudian memata-matai mereka lalu, merekamnya. Seseorang yang waktu itu mengenakan jacket jeans dan kaos berwarna biru terang melakukan siasat liciknya.

“Gue, sudah lama suka sama Lo, Kai.” Cowok itu mematikan handponenya kemudian keluar area lantas menaiki motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Pov Geng Fire

Cowok  pemilik nama Geryl itu langsung turun dari motornya tepat di depan basecamp kemudian menghampiri Althar ketua Geng Fire yang misinya tidak pernah berhasil dan Reza anak buah yang berjiwa gaming. Geryl melirik Reza yang masih sibuk dengan handphonnenya dan headset yang tidak pernah lepas dari telinganya.

“Bro, Gue punya kabar!” Geryl menunjukkan foto yang ada dihandphonenya siapa lagi kalau bukan fotonya Kaira dan Delano

“Ini nggak bisa dibiarin! Apa rencana kita?”Althar menyorotkan tatapan tajam dan membiarkan tangannya terluka akibat menggenggam rokok yang masih menyala.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang