Chapter-7-

997 113 34
                                    

                 Selamat Membaca

         Jejak kalian sangat berarti

-----------------------------------------------------------

Seorang cewek lebih tinggi kira-kira sepuluh centi dari Kaira berjalan berlenggak-lenggok seperti model yang sedang berjalan di catwalk dan membiarkan rambut gelombang terurai di terpa angin pagi yang lumayan kencang. Cewek itu menghampiri mereka yang masih berdebat dengan wajah cemburu.

“Oh, jadi ini anak kelas sepuluh yang kecentilan deketin cewok, Gue”

“Siapa, Lo? Mana cowok, Lo?” Kaira merermehkan cewek di depannya.

“Gue, Rosella dan Delano adalah tunangan, Gue” Ucap cewek yang diketahui bernama Rosella.

“Oh baru tahu, ngapain nggak nikah sekalian?” Kaira merasakan perih di ulu hati namun, sebenarnya dia belum memiliki rasa untuk Delano.

“Tidak usah banyak tanya! Mending, Lo sekarang jauhin cowok, Gue atau, Gue bikin, Lo menyesal!" Rosella melototkan matanya dan hampir mendorong tubuh Kaira.

“Gue, nggak deketin pacar, Lo dan selamanya, Gue nggak mau sama pacar, Lo!” Kaira nyelonong begitu saja dan melepas paksa tangannya yang digenggam Delano.

“Kai!” Delano memanggil Kaira. Namun, Kaira sudah terlanjur menjauhinya.

“Gue, nggak akan rela, Lo nyakitin Kaira!” tatapan tajam menusuk mata Rosella lalu Delano pergi meninggalkan Rosella di parkiran.

Lihat saja, Gue  nggak akan biarin siapapun deketin Lo, Delano!”Gumam Rosella penuh amarah.

Di kelas, Kaira sudah di berondong dengan berbagai pertanyaan yang baginya sangat tidak berfaedah. Dia menutup kedua telinganya menggunakan tangan dan menorobos para semut-semut yang mengerubutinya. Namun, sesampainya di bangku dia masih di berondong berbagai pertanyaan yang menyebalkan dari teman-temannya.

“Kai! Kai, Lo ada hubungan apa sama kak Delano?” Natalia spesies tukang gibah dan ahli gossip disepanjang sejarah.

“Hubungan apaan sih?” Kaira balik bertanya kepada Natalia

“Gue, tadi ngeliat, Lo sama Kak Delano akur banget, duhay andai, Gue kek gitu” Ucap Vanya si spesies alay.

“Kai, sini biarin aja tuh spesies nggak jelas!” Tania dan Intan menarik paksa tangan Kaira menghindari kerumunan barisan semut kepo.

“Thanks, guys” Kaira mengacak-acak rambutnya frustasi membayangkan harus berhadapan dengan kakak kelas dan ini semua ulah Delano.

“Gue, nggak ngerti lagi harus kek gimana?” Kaira mulai pasrah dan siap menerima kenyataan

“Sejak kenal Delano hidup gue berantakan!” lanjut Kaira lantas menelungkupkan kepalanya ke meja.

“Lo mesti hati-hati sama Kak Shaka mantannya yang masih ngejar-ngejar dan Rosella pacarnya yang nggak pernah tau namanya malu. Rosella mesti ngelakuin apa saja supaya dia tetap sama Kak Delano.” Tania menjelaskan karena Tania lebih paham tentang kelakuan cewek Delano.

Kaira hanya bergeming, tidak tahu mau jawab apa. Memang kenyataannya seperti itu. Kaira frustasi lebih frustasi dari pada memikirkan pelajaran Fisika dan Matematika

“iya, betul dan Kak Delano orangnya dingin cueknya minta ampun. Lalu, dia akan bersikap care ke cewek yang akan dia jadikan umpan.” Intan meneruskan Tania. Kaira hanya terbelalak diam dan serasa darahnya memuncak.

"Sabar ya, Kai. Resiko di taksir cogan." Tania mengelus pundak sahabatnya yang sudah kelelahan mengahadapi hidupnya yang sekarang.

Ditengah obrolan mereka yang sangat serius, seorang guru yang di juluki sebagai master killer atau lebih dikenal dengan nama Bu Rizka datang dengan membawa tumpukan buku dan kertas yang paling membuat seluruh siswa ngeri yaitu kertas ulangan.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang