Chapter -31-

440 27 3
                                    

                  Selamat Membaca

           Aku suka tapi belum cinta 😂

-----------------------------------------------------------

Delano menatap lekat kedua bola mata Kaira. Dia masih sangat mengenali gadis di depannya itu. Rasanya memang tidak asing lagi dengan bentukan wajah Kaira dan tentu saja kenyamanan Delano timbul sejak awal bertemu. Apakah ini yang di namakan cinta pandangan pertama?

Perlahan Delano membuka mulutnya yang terasa sangat berat untuk mengeluarkan sebuah kalimat.

"Kai, ciri-ciri Bokap kandung itu bagaimana?"  Delano  menatap tidak percaya gadis di depannya itu akan menjawab sempurna.

Kaira menatap balik Delano yang di rasa aneh menanyakan sesuatu yang seharusnya tidak ia tanyakan. Ada apa dengan Delano? apa dia masih ingin mencari bokapnya itu? Kaira menghela napas dan tertawa ringan menganggap Delano menginggau atau sedang dalam mode tidak waras.

"Hah! Lo tanya apa barusan?!" Kaira pura-pura mengorek telinganya dan mengeluarkan sedikit kotoran.

"Makanya kalau mandi telinga di bersihin! Gue nanya ciri-ciri Bokap----" Kaira memotong pembicaraan Delano kemudian, Kaira menatap kedua bola mata Delano dengan serius.

"Lo, masih waraskan bertanya seperti itu?" Kaira refleks mengecek suhu tubuh Delano menggunakan telapak tangannya.

"Iya, Gue masih waras, Kaira sayang...." Delano menurunkan tangan Kaira dari dahinya.

"Ih, jijik pakek sayang-sayangan." Kaira menggidik jijik.

"Cepet jawab!" Delano merasa tidak sabar dengan jawaban yang keluar dari mulut Kaira. Tidak segan-segan dia pun membentaknya membuat Kaira terlonjak kaget.

"Lo, darah tinggi bentak-bentak mulu?" malah sebaliknya Kaira meledek Delano dengan alasan supaya tidak menanyakan hal itu kepadanya. Namun, bukan Delano namanya kalau tidak memaksa.

"Ditanya malah bikin orang kesel." Delano melototkan matanya dan sorot tatapan tajam itu keluar seakan membuat bulu kuduk Kaira merinding. Mau tidak mau dia harus menjawabnya meskipun tidak berterus terang.

"Lo pernah baca buku biologi?" Kaira mengangkat alisnya sebelah.

“Tiap mau ulangan.” Delano memberenggut kesal kalau saja di depannya bukan cewek terkasihnya pasti sudah dia buat babak belur di tangannya.

"Sabar-sabar ngadepin orang setengah," Gumam Kaira dan masih terdengar jelas ditelinga Delano.

"Setengah apa?!" Bentak Delano membuat Kaira kaget dan tidak sengaja memukul kaki Delano yang luka lecet.

"Aduh perih, Kai." Delano meringis kesakitan dan Kaira pun refleks ikutan meringis.

"Sorry-sorry." Kaira tersenyum sinis.

"Hmm." Delano menatap datar Kaira.

"Lo, jawab atau Gue cium Lo?!" ancam Delano membuat nyali Kaira menciut.

"Oke, ciri-ciri orang tua kandung itu bukan hanya Bokap saja yaitu memiliki DNA dan RNA yang sama jadi, untuk memastikan itu Bokap kandung atau bukan maka harus tes DNA dan RNA dahulu." Kaira menjelaskan secara panjang lebar, Delano pun mencermati dan mengagumi kecerdasan Kaira sampai tanpa ia sadari dirinya melamun tanpa arah.

"Woi! Malah bengong!" Kaira mengagetkan Delano sambil mengibaskan tangannya tepat didepan mata Delano.

"Nggak bengong, kok." Delano menahan perasaan yang sangat hampa dan ingin mencari kebenaran tapi, tidak tahu langkah yang dia lakukan.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang