Chapter-12-

708 90 27
                                    

                   Selamat Membaca

             Semangatin Author yuk

-----------------------------------------------------------

Kaira menghela nafas malas lantas mempercepat langkahnya untuk menuju ke restoran. Di restoran sudah banyak para pembeli lalu lalang ada yang sudah memulai makan dan ada yang sekedar melepas rindu bersama sang kekasih.

“Mbak.” Delano mengangkat tangannya  pelayan restoran.

“Ini, Mas daftar menunya,” Kata seorang pelayan yang lumayan cantik.

“Mbak masih jomblo, ya?” Celetuk Kaira seketika Delano dan pelayan restoran melongo mendengar pertanyaan yang sangat tidak rasional.

“Mbak pertanyaannya kok aneh gitu.” Pelayan restoran terkekeh.

“Ya, Saya mau jodohin,  Mbak sama cowok di depan Saya ini. Lumayan nanti bisa bimbing, Dia biar nggak baperin cewek mulu.” Kaira memincingkan bibirnya sebelah sedangkan pelayan restoran itu pura-pura tidak mendengar sambil memperkenalkan menu ke Delano.

“Lo, apa-apaan sih, Gue malu!” Delano mencubit lengan Kaira yang semenjak tadi tertawa tidak jelas.

“Kalian saja, semoga berjodoh Mbak, Mas. Karena, Kalian itu cocok banget seperti Romeo dan Juliet."

Kaira menggidik ngeri setelah pelayan restoran itu pergi. Sorotan mata elang Delano menusuk tajam kedua bola mata Kaira meski dia tidak menggubris sama sekali tetapi, tatapan itu seketika berubah Delano tertawa puas karena, semua orang berharap dirinya dan Kaira berjodoh. Lantas, Delano memegang tangan Kaira yang telungkup diatas meja dan berharap mendapat respon baik darinya.

“Kai.” Delano mendekatkan wajahnya.

“Ya.” Kaira enggan melihat wajah Delano.

“Gue.” Delano mengucap sepatah kata.

“Mbak!” Kaira mengacungkan tangannya kearah pelayan restoran, Delano pun menghentikan pembicaraannya.

“Kai, dengerin Gue,” Pinta  Delano.

“Hmm, iya” Kaira tidak memperhatikan Delano sama sekali.

“Gue mau---,” Kata Delano sambil menelan salivanya yang terasa berat.

“Nasi gorengnya nggak usah pakai sosis ya mbak,” Potong Kaira sambil melirik Delano yang mengelus rambut belakang nya frustasi.

Plise, Kai terima Gue!” teriak Delano lantang dengan wajah seperti orang stress membuat semua orang yang ada di restoran menatapnya dan menahan tawa.

“Lo mau nembak orang atau beli bayam di mamang sayur?” Kaira terkikik dengan wajah Delano yang baginya terlihat lucu.

Kaira terlihat masih tertawa membuat Delano merasa kesal dan menahan malu dihadapan para pengunjung restoran. Lalu dia menghembuskan napas sebal kemudian menelungkupkan kepalanya di atas meja. Kaira tersenyum kecil tanpa ia sadari tangannya memainkan rambut hitam legam milik cowok blasteran Korea Indonesia itu.

“Gue, bukan kucing.” Delano melepaskan tangan Kaira sebab ia masih merasa kesal.

“Rambut Lo halus kaya bulu kucing.” Kaira tertawa dan Delano sangat mengagumi tawa Kaira yang sangat manis.

“Jangan samain Gue sama kucing!” Bentak Delano dan Kaira masih cengengesan.

“Lo itu ngeselin, tapi Gue kok mulai suka ya?” Kaira menutup mulutnya cepat.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang