Selamat Membaca
Hallo semua
-----------------------------------------------------------
Delano hendak melangkahkan kakinya meninggalkan gadis itu tapi, secepat mungkin gadis itu menarik tangannya hingga terduduk kembali di kursi.
"Kenapa? Nggak rela?" cowok itu menatap nanar gadis di sampingnya itu.
"Bukan gue yang nggak rela tapi perasaan gue."
Delano menghembuskan napas kasar perlakuan Kaira sekarang membuat pikirannya bertambah kalut. Apalagi wajahnya yang tidak lagi terlihat seperti biasanya.
"Terus?"
"Gue, cuma takut lo kena skandal."
"Itu nggak akan terjadi, Kai."
"Cuma kalau gue di fitnah punya skandal apa lo langsung percaya dan menelan mentah-mentah?" Cowok itu teringat bukti yang masih ia simpan rapi dalam handphonenya. Kejadian yang ia temui lima hari yang lalu.
"Kalau ada bukti gue nggak akan percaya."
"Kalau bukti itu datangnya terlambat terus orang itu udah pergi sejauh mungkin gimana?"
"Mungkin, lo bakal menyesal seumur hidup atau mungkin tidak."
Tanpa dia sadari air mata Kaira tumpah dari pelupuk matanya. Mulutnya diam membisu seakan dia kehabisan kata-kata. Dia tidak bisa membayangkan jika hal itu akan terjadi. Buru-buru Kaira memeluk cowok yang berada di sampingnya itu berharap dia bisa mencabut omongannya lagi.
"Lo takut kehilangan gue tapi lo sama sekali nggak cinta apalagi sayang sama gue."
"Lo, bener-bener aneh, Kai."
"Lawak, lo nggak lucu tapi cuma buat gue lelah. Udah cukup lo nyuruh berjuang karena gue bukan pejuang sejati apalagi pahlawan. Gue cowok lemah nggak seperti orang-orang kira. Gue lemah jika orang yang gue sayangi pergi entah jauh atau dekat."
"Maafkan gue, Kai. Karena, gue lo banyak musuh dan lo harus terluka di siku Lo."
Delano menghapus jejak air mata gadis itu yang sudah tidak bisa lagi mengeluarkan kata-katanya. Cowok itu benar-benar menyerah walaupun awalnya ia memang sengaja memperjuangkan perasaan gadis itu kini seakan dia harus mengibarkan bendera putih tanda dia menyerah.
"Gue, cuma nggak ingin tersakiti untuk kedua kalinya," ucap Kaira lirih.
Cowok itu terdiam mendengar ucapan Kaira dia tidak menyangka selama ini Kaira pernah memiliki pacar. Dia merasa bersalah terlambat mengetahui rasa perih di hatinya bahkan lebih perih dari yang Delano kira.
"Gue pernah punya pacar tapi, hanya bertahan dua minggu, dia seorang playboy dan terkena skandal saat pulang dari New Zealand, dia baik sama gue begitupula orang tuanya. Umurnya jauh lebih tua dari lo dia udah mapan."
"Dia Ceo juga?"
"Iya." Gadis itu mengangguk cepat.
"Apakah Bara Antonio? Mana mungkin usianya saja udah dua puluhan tahun sedangkan Kaira sekarang masih enam belas tahun." Batin Delano memang dulu ia tahu dari sebuah media yang meliput tentang kehidupan Bara dan informasi terpanas tidak sengaja di ketahui olehnya.
"Siapa?"
"Lo, nggak usah tau."
"Bara Antonio kan?" cowok itu asal menebak. Namun, membuat gadis itu terkejut jika Delano sudah mengenal nama itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELANO (tamat)
Teen FictionDelano Kainan seorang siswa sekaligus CEO disebuah perusahaan yang didirikan oleh Marta yaitu Mama kandungnya. Delano memiliki wajah yang sangat tampan dan memikat seluruh kaum hawa. Delano juga seorang pemimpin Geng motor yang terkenal dan penuh wi...