Chapter -48-

325 25 0
                                    

                 Selamat Membaca

                 Mari temenan yuk

-----------------------------------------------------------

"Kak, buku segini banyaknya buat apa?" Kaira mengintari rak-rak buku yang tertata rapi di dalam ruang kerja pribadi Delano.

"Bukan punya, gue."

"Punya siapa?" Kaira mengambil salah satu buku berjudul 'Cara Menjadi Enterpreneur Sukses'.

"Punya Mama dan rak yang itu punya gue." Delano menunjuk ke arah rak biru di samping meja belajar. Kaira pun berjalan ke sana dia merasa heran bagaimana bisa seorang bad boy kelas kakap mengoleksi buku sebanyak ini. Biasanya bad boy yang ia kenal hanya seorang cowok pemalas dan mengandalkan harta orang tua. Namun, ini berbeda.

"Lo, suka buku ensiklopedia?"

"Iya, dari situ gue belajar tentang mapel yang ada di sekolah nanti. Jadi, gue nggak usah repot-repot ikut pelajaran." Delano mengunci almari di sebelahnya kemudian mencabut kuncinya.

"Terus, ngapain lo sekolah?"

"Cari ijazah." Delano terkekeh kemudian duduk di sofa panjang tidak jauh dari Kaira.

"Singa, lo mau nggak bantuin gue?"

"Apa?"

"Buka almari, Mama. Temenin sekarang." Kaira berjalan ke arah Delano dia memastikan Delano benar-benar mampu untuk membuka wasiat itu sekarang.

"Serius?"

"Iya."

"Gue, takut nanti lo kayak tadi." Kaira bergabung duduk di sampingnya.

"Gue, udah janji nggak bakal gitu lagi. Lo, benar bunuh diri itu nggak ada artinya sama sekali selain siksaan yang ada."

"Baiklah, tapi lo harus janji sama gue. Jangan nekat kayak tadi."

Kaira mengacungkan kelingkingnya kemudian Delano mengaitkan dengan kelingkingnya miliknya. Delano menarik napas dalam dia tidak sabar ingin membuka rahasia Marta yang selama ini ia simpan rapat-rapat dari Delano.

"Lo, jangan brutal," ucap Kaira dan hanya di jawab dengan anggukan.

Mereka berdua berjalan beriringan menuruni tangga. Kamar Marta berada di bawah tidak jauh dari kamar Delano tepatnya di dekat dapur utama.

"Kai, tunggu di sini gue ambil handphone sama kunci dulu." Delano menyuruh gadis itu menunggunya di bawah tangga.

"Oke Pak Bos." Kaira mengambil sapu di dekatnya untuk menyapu sekitar tangga yang terasa berdebu.

Prank

Kaira terkejut kemudian menoleh kebelakang mendapati kertas terbungkus batu berhasil memecahkan jendela belakang tangga.

"Bunyi apa, Kai?" Delano berlari mendekati Kaira dengan wajah waspada.

"Itu." Gadis itu menunjuk sebuah batu terbungkus kertas.

Cowok itupun mendekati benda tersebut penuh ke waspadaan. Tanpa ia sadari sebuah pisau tajam terlempar melalui jendela yang pecah itu.

"Awas!" Kaira menarik tangan Delano menjauhi area itu beruntung tidak terlambat.

"Makasih, Kai."

"Kak, untuk sementara lo tinggal di rumah gue ya." Gadis itu sangat khawatir kepada Delano. Dia sekarang sedang di kepung musuh yang melancarkan terornya.

"Nggak usah." Cowok itupun meraih sapu di tangan Kaira untuk mengambil batu terbungkus kertas itu.

"Ayo, Kai." Delano menggandeng tangan gadis di sampingnya menuju kamar Marta.

DELANO (tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang