Chapter 2 | Terpilih

672 53 21
                                    

Hari ketiga ujian akhir semester, tersisa 2 hari lagi ujian akan selesai dan sabtu nanti, sokalah akan mengadakan classmeet untuk mengakhiri ujian akhir semester 1 ini.

Aku sudah di dalam kelas sejak pukul 06.27, aku membaca ulang materi pelajaran yang akan diujikan hari ini yaitu pelajaran sejarah dan matematika.

"Are you oke?" Aku menoleh ke samping saat Ka Sagara datang dan bertanya kepadaku.

Aku tersenyum, "I am fine," jawabku singkat lalu kembali melanjutkan aktivitasku yang tertunda.

"Pacar kamu?" Tanyanya kembali berhasil mengalihkan perhatianku. Aku mengernyit, mencerna pertanyaannya barusan.

"Yang kemarin jemput kamu, itu pacar kamu?" Tanyanya ulang kali ini lebih jelas.

"Kakakku, Ka Giral," jawabku seadanya dan berniat untuk tidak melanjutkan aktivitas membacaku karena pasti laki-laki di sampingku ini akan kembali bertanya.

"Syukur deh, tapi kamu punya pacar atau ada yang lagi dekat?"

"Selamat pagi teman-teman dan kakak-kakak." suara sapaan terdengar dari depan papan tulis membuat Aku dan Ka Sagara mengalihkan perhatian kepadanya.

"Maaf menganggu aktivitasnya sebentar. Saya Rendy, ketua kelas dari 11 IPS 2, mau minta kepada teman-teman dan kakak-kakak untuk pulang sekolah nanti, enggak ada yang langsung beranjak dari tempat karena saya mau menginformasikan perihal classmeet dan acara ulang tahun sekolah yang akan dilaksanakan sabtu nanti," ucapnya membuat kelas kembali bising kali ini dengan decakan kecewa

"Sekarang aja, nanti mah gue mau berak," Protes salah satu kakak kelas dan membuat banyak yang meledeknya serta menertawai ucapannya.

"Kalo bisa sekarang, dia enggak mungkin minta kita buat tetep di kelas pulang nanti." Bukan Rendy yang menjawab melainkan kakak kelas yang duduk di sebelahku. Ya, Ka Sagara yang menjawab.

"Saya harap kakak-kakak dan teman-teman sekalian mengerti, terima kasih," ucap Rendy seraya pamit dan kembali ke tempat duduknya.

Tidak lama kemudian bel pertanda ujian akan segera dimulai berbunyi.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit lalu, kini Rendy sudah mulai melaksanakan niatnya yaitu menginformasikan perihal classmeet dan ulang tahun sekolah. Dia menuliskan beberapa lomba yang akan diadakan nanti, di papan tulis kelas.

"Selain lomba-lomba yang saya tulis ini, osis minta buat setiap kelas ujian wajib ada perwakilan minimal 1 orang maksimal 5 orang untuk tampil di panggung nanti," jelas Rendy setelah ia selesai menulis di papan tulis.

"Banyak banget 5 orang, buat apaan?" tanya salah satu teman kelasku.

"Bisa ngeband atau mungkin dance," Jawab Rendy.

"Kalo tampil ngapain aja?" tanya salah satu kakak kelas yang sekelas dengan kami.

"Menunjukkan bakat yang kita punya, misalnya bermain musik, nyanyi, menari," Jawab Rendy lagi.

"Wih Sagara jago tuh main gitar. Ada gitaris band kenapa enggak dimanfaatin coba?" ucap salah satu kakak kelas. Aku melirik Ka Sagara, dia tidak menanggapi, hanya menyimak.

"Ka Sagara gimana, mau?" Tanya Rendy pada Ka Sagara. Laki-laki di sampingku hanya mengancungkan satu jempolnya tanpa mengucap sepatah katapun.

"Sekalian aja duet sama adek kelas biar adil." Salah satu kakak kelas lainnya mengusulkan.

"Ide bagus! kira-kira siapa yang mau nih duet bareng Ka Sagara?" tanya Rendy kepada kami sekelas.

"Arunika aja! Suara dia bagus banget!" Aku menatap Erlara tajam yang seenaknya menyuarakan namaku.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang