Semalam Ka Sagara mengabariku bahwa dirinya demam, dan hari ini aku memutuskan untuk menjenguk Ka Sagara di rumahnya. Aku pergi menggunakan ojek online.
Jalan menuju perumahan tempat Ka Sagara tinggal tidak begitu padat, sehingga aku dapat dengan cepat sampai di komplek rumahnya.
"Pak, nanti berenti di pos satpam sebentar ya," kataku saat sudah dekat komplek rumah Ka Sagara pada driver ojek online yang aku tumpangi.
"Siap mba," jawab driver itu.
Setelah beberapa menit, motor yang aku tumpangi berhenti tepat di depan pos satpam perumahan ini.
Aku menuruni motor, "Tunggu sebentar ya pak."
Aku berjalan mendekati pos satpam. Lalu menyembulkan kepalaku ke dalam pos melalui pintu.
"Permisi pak," sapaku pada Pak Surip yang sedang menyesap kopinya.
"Iya.. ehh neng Arunika ya?" Pak Surip menaruh kopinya di meja dan menghampiriku.
Aku langsung keluar dan diikuti Pak Surip. "Maaf pak, ganggu ya?" tanyaku tak enak hati.
"Enggak kok neng, ada apa nih panggil saya?" Jawab Pak Surip sekaligus bertanya.
"Saya mau tanya pak, rumahnya Ka Sagara di mana ya pak?" tanyaku akhirnya.
"loh, neng sampe sekarang belum tau?" tanya balik Pak Surip membuatku tersenyum kikuk.
"Di blok C nomer 6 neng," jawab Pak Surip.
"Yaudah makasih banyak ya pak, saya pamit." Aku langsung menghampiri driver ojek onilne yang sedari tadi menungguku.
"Iya sama-sama neng, hati-hati," balas Pak Surip.
Aku naik kembali ke atas motor driver ojek online, "ke blok C nomer 6 ya pak." Driver itu langsung menjalankan motornya ke tempat yang aku minta.
Setelah sampai di rumah yang diberi tahu Pak Surip, aku langsung turun dan membuka helm serta membayar ojek online yang mengantarku.
Aku masuk ke dalam pagar rumah berlantai dua dengan dominasi cat berwarna putih. Saat memasuki pagar coklat rumah ini, aku mengernyit melihat dua mobil tak asing yang terparkir sempurna di teras rumah. Satu mobil mercedes putih milik Ka Sagara, dan satu mobil mini cooper berwarna kuning seperti mobil milik salah satu temanku. Aku menggeleng, mungkin hanya mirip. Lagi pula, mini cooper kuning di dunia ini tidak hanya satu.
Tok tok tok
Aku mengetuk pintu tiga kali dan menunggu seseorang membukanya.
Pintu terbuka dan membuatku terkejut karena yang membukanya adalah seseorang yang sangat aku kenal.
"L-lo mau jenguk S-Sagara ya?" Tanya Davina yang sepertinya sama terkejutnya denganku.
Aku hanya diam mematung di tempat sambil menatap Davina di hadapanku. Banyak sekali pertanyaan yang berputar di benakku. Tebakanku benar, mini cooper itu milik Davina.
"Jangan salah paham dulu Ar, gue bisa jelasin. Lo masuk dulu nanti gue jelasin di dalem." Davina mempersilahkanku masuk.
"Duduk Ar." Davina duduk di sofa single yang berada di ruang tamu rumah ini. Akupun ikut duduk di sofa panjang, lalu menaruh goodie bag berisi kue yang sedari tadi aku pegang, di atas meja ruang tamu.
Kami berdua belum ada yang membuka suara, kami sama-sama diam membisu di tempat.
Aku megitari pandanganku di ruang tamu rumah ini. Tidak ada foto keluarga yang terpajang di sini. Hanya ada dua foto seorang anak kecil laki-laki.
![](https://img.wattpad.com/cover/260858006-288-k708010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA. JANGAN LUPA FOLLOW SUN JUGA]. Arunika Melliflous seorang siswi kelas 11 yang berhasil menjadi juara olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Wanita bersuara lembut yang mampu memikat lelaki benama Sagara Nabastala...