Chapter 61 | Mos

125 9 25
                                    

AUTHOR POV

🍃🍃🍃

Suasana gedung Balairung Universitas Indonesia sangat bising, hampir terdapat 300 mahasiswa baru, serta seluruh panitia pengurus MOS untuk maba Universitas Indonesia.

Hari menjelang petang, tapi belum ada satu orangpun yang beranjak dari gedung Balairung. Seluruh mahasiswa baru sangat menantikan seorang panitia naik ke atas panggung dan menutup MOS hari ini.

"Aduh lama banget si! Gue kangen Cimi," keluh Karina sambil mengibaskan tangannya di depan wajah sebagai kipas.

"Sabar Rin, bentar lagi juga bakal selesai ko," sahut Arunika yang juga sangat kepanasan.

"Ini tinggal penutupan lama banget tau Ar, gimana mau sabar coba!" Gerutu Karina merengut kesal. Arunika hanya terkekeh melihat kekesalan sahabatnya.

Arunika dan Karina duduk di barisan ke lima dari podium, bagian fakultas Psikologi. Sudah hampir tujuh jam mereka berada di dalam gedung Balairung bersama mahasiswa baru lainnya. Oleh karena itu, Karina sangat kesal karena panitia belum juga menuntup acara.

"Huh, akhirnya!" Karina menghembuskan napas lega melihat dua orang kakak tingkat—panitia MOS menaiki podium.

"Selamat sore para camaba," sapa salah seorang panitia dari atas podium.

"Sore Kak!" Sahut seluruh mahasiswa baru.

"Gimana, masih pada semangat enggak nih?" Tanya seorang panitia lainnya.

Kedua panitia yang berada di atas panggung itu bernama Putra dan Sekar. Karina kenal dengan Sekar, dia adalah Kakak kelas Arunika dan Karina saat SMA.

"Masih Kak!" Sahut beberapa mahasiswa.

"Oke. Karena hari udah menjelang sore, kita akan tutup kegiatan hari ini!" Seru Putra dengan semangat.

"Biar penutupannya seru, kita mau salah satu dari kalian nyanyi di atas podium!" Pinta Sekar mengitari pandangannya.

Semua mahasiswa baru menunjuk satu sama lain, mereka mencari seseorang yang ingin dikorbankan untuk naik ke podium dan bernyanyi.

"Ada enggak yang mau suka rela naik ke podium buat nyanyi?" Tanya Putra tak sabar. "Ayo dong mau cepet pulang enggak?" Lanjutnya.

"Mau Kak!" Teriak seluruh mahasiswa baru.

"Kalo enggak ada yang mau ngajuin diri, kita bakal panggil satu orang!" Ucap Sekar membuat seluruh mahasiswa panik.

"Oke, beneran enggak ada nih?" Tanya Putra memastikan.

"Berarti dengan suka rela yang namanya kita panggil harus maju ke depan," ujar Sekar memanasi.

"Saya tau nih di antara kalian ada yang jago banget nyanyi!" Sindir Sekar.

Semua mahasiswa baru belum juga ada yang mengajukan diri. Mereka semua panik dan menunjuk teman mereka masing-masing.

"Karena enggak ada yang mau maju. Kita yang akan panggil!" Ancam Putra yang semakin membuat seluruh mahasiswa panik.

"Perempuan dengan suara emas dan satu SMA sama saya. ARUNIKA MELLIFLOUS FAKULTAS PSIKOLOGI," teriak Sekar membuat Arunika melebarkan matanya.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang