Pagi ini aku bangun dengan tidak bersemangat, aku melihat jam di atas nakas, sudah jam 9 pagi. Aku segera beranjak dari tempat tidur dan bercermin di meja rias.
Mata ku terlihat bengkak akibat menangis seharian kemarin. Aku berjalan memasuki kamar mandi yang berada di kamar ku, untuk mandi.
Setelah beberapa menit selesai mandi dan mengganti pakaian, aku keluar kamar untuk ke lantai bawah.
"Arunika." Belum sampai di tangga, suara seseorang memanggil memberhentikan ku.
Aku menoleh dan mendapati ka Sagara yang berada di ruang keluarga sedang bermain ps dengan ka Giral.
Ka Sagara menghampiri ku, "kamu baru bangun?" Tanyanya.
Aku mangangguk kaku, "k..ka Sagara udah lama?"
"Baru dateng, mainnya juga baru mulai," tunjuk ka Sagara pada ka Giral yang fokus pada layar tv yang menampilkan permainan ps.
"Aku ke bawah dulu mau sarapan, ka Sagara udah sarapan?" Tanya ku lagi.
"Udah, tadi sebelum kesini saya sarapan dulu di rumah," jawabnya.
"Abis sarapan jangan lupa minum obat dek," ucap ka Giral yang membuat ku menatapnya.
Mengapa dia menyebut obat di depan ka Sagara, aku masih belum siap orang lain tau bahwa aku minum obat.
"Aku ke bawah dulu." Aku langsung lari menuruni tangga untuk menuju ke dapur.
Di dapur ada mamah yang sedang memotong motong buah, aku menghampiri dan memeluknya dari belakang.
"Mah Aku malu, kakak nyebut obat di depan ka Sagara," ucap ku lirih.
"Ga ada yang bikin malu sayang. Kan itu demi kesembuhan kamu juga," ucap mamah lembut.
"Iya mah.. tapi kan obat yang aku minum bukan obat sakit pada umumnya, obat yang aku minum obat depresi mah." Aku melepas pelukan ku dan menunduk menahan air mata yang sebentar lagi akan keluar.
Mamah berbalik badan dan mengangkat wajah ku untuk menatapnya. Terlihat mata mamah memerah sepertinya ia juga menahan air mata di pelupuk matanya.
"Mamah jangan nangis. Maafin Arunika selalu buat mamah sedih," ucap ku lirih.
Satu tetes air mata yang sedari tadi mamah tahan jatuh pada pipinya, Mamah memeluk ku erat.
"Kita tau ka Giral kaya gimana, pasti dia punya alasan kenapa dia kasih tau Sagara," ujar mamah yang masih memeluk ku.
***
Setelah sarapan, aku langsung menaiki tangga untuk ke kamar ku. Ka Giral dan ka Sagara masih sibuk bermain ps saat aku melewati ruang keluarga.
Aku langsung masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu pelan. Aku mengambil obat dan meminumnya.
Setelah meminum obat, aku memutuskan untuk keluar kamar menemui ka Giral dan ka Sagara di ruang keluarga.
Mereka duduk di atas karpet dan masih bermain ps. Aku menghampiri mereka dan duduk bersilang di sofa panjang belakang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Teen Fiction[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA. JANGAN LUPA FOLLOW SUN JUGA]. Arunika Melliflous seorang siswi kelas 11 yang berhasil menjadi juara olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Wanita bersuara lembut yang mampu memikat lelaki benama Sagara Nabastala...