Chapter 20 | Sagara Birthday

213 20 8
                                    

Sejak hari ini, aku tidak lagi dijemput sekolah oleh Ka Giral. Ka Giral mempercayai Ka Sagara untuk mengantarku pulang.

Tidak membutuhkan waktu lama, aku dan Ka Sagara sampai di rumahku. Aku turun dari motornya dan memberi helm yang sedari tadi aku pakai kepadanya.

"Helmnya buat kamu aja," ucapnya setelah melepas helmnya juga.

"Makasih ka," balasku menarik kembali helm yang aku sodorkan.

"Oh iya, nanti malam ke rumah aku ya untuk makan malam. Pake baju formal," ucapku mengundangnya.

"Ada acara apa?" Tanya Ka Sagara yang membuatku berpikir jawaban yang pas untuknya agar dia tidak curiga.

"Ka Sagara bakal tau kalo kakak dateng," jawabku, berharap dia tidak bertanya lagi.

"Oke, nanti saya dateng. Jam berapa?" Aku menghembuskan napas lega.

"Jam 7 udah di sini ya," balasku.

"Yaudah, saya pulang ya," dia pamit dan langsung memakai kembali helmnya.

"Iya, hati-hati ka,"

***

Waktu sudah menunjukan pukul 18.50. Aku sudah siap dengan dress hitam yang Ka Sagara berikan saat ulang tahunku, dan kini aku sedang menunggu Ka Sagara di ruang tamu.

"Sagara belum dateng dek?" tanya Ka Giral yang baru saja datang menghampiriku di ruang tamu.

"Belum ka, mungkin sebentar lagi." Tepat setelah aku menjawab pertanyaan Ka Giral, terdengar suara ketukan pintu.

"Nah itu pasti Ka Sagara! Kakak masuk buruan." aku membalikkan badan Ka Giral secara paksa dan mendorongnya untuk kembali masuk.

Setelah memastikan Ka Giral sudah benar-benar masuk, aku berlajan ke arah pintu dan membukannya. Ka Sagara berdiri dengan gagah menggunakan setelan kemeja berwana hitam serta celana bahan yang juga berwarna hitam, tak lupa jam tangan hitam yang bertengger di pergelangan tangan kirinya.

Ka Sagara melihat arlojinya lalu menatapku, "Saya enggak telat kan?"

"Enggak ko ka, Ka Sagara tepat waktu. silahkan masuk ka," jawabku mempersilahkannya masuk.

"Ayo ka ikut aku." Aku menggenggam tangan Ka Sagara membawanya masuk menuju gazebo yang berada di dekat kolam renang.

"Waah ini semua kamu yang siapin?" Tanya Ka Sagara yang menatap terpesona pada kolam renang yang di atasnya terdapat kelopak bunga mawar merah yang mengambang di seluruh bagian kolam renang.

Aku berjalan ke arah gazebo yang telah aku dan Ka Giral hias sedemikian rupa agar menjadi Dinner romantis dengan Ka Sagara. Dan aku memastikan agar dinner kali ini tidak akan gagal lagi seperti hari ulang tahunku.

Aku mengambil sebuah kue berbentuk lingkaran berwarna biru dengan tulisan Happy birthday yang menghiasi bagian atas kue, dan menyalakan lilin yang terpasang di kue menggukan pemantik gas yang juga sudah aku siapkan di atas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengambil sebuah kue berbentuk lingkaran berwarna biru dengan tulisan Happy birthday yang menghiasi bagian atas kue, dan menyalakan lilin yang terpasang di kue menggukan pemantik gas yang juga sudah aku siapkan di atas meja. Aku membawa kue itu ke arah Ka Sagara yang kini tengah berdiri tidak jauh dari gazebo.

"Happy Birthday Ka Sagara, all the best prayers i will pray for you," ucapku menyodorkan kue padanya. Ka Sagara menutup mata sebelum meniup lilinnya.

Setelah meniup lilinnya, Ka Sagara menatapku dengan tersenyum manis, "Makasih ya Ar."

Aku tersenyum mengangguk, lalu mengajak Ka Sagara untuk masuk ke dalam gazebo. Aku dan Ka Sagara duduk berhadapan. Aku menyisihkan kue di sisi lain meja untuk dessert.

"Ini semua kamu yang sapin?" Tanya Ka Sagara.

"Dibantu Ka Giral juga," jawabku. "Oh iya, cobain deh steaknya, aku sendiri loh yang buat," lanjutku bangga.

"Saya cobain ya," ucapnya mulai memotong daging dengan pisau yang telah aku siapkan dan melahapnya dengan garpu.

"Mm.. ini enak banget! Beli di mana?" Aku mengernyit saat Ka Sagara justru menuduhku membelinya.

"Ih ko beli si? Aku bikin sendiri ka," jawabku sedikit kesal.

"Hahaha, maksud saya dagingnya beli dimana?" Tanya Ka Sagara lagi.

"Oh, di supermarket," jawabku lebih tenang.

"Mamah kamu jago juga ya masak steak." Lagi-lagi kalimatnya membuatku jengkel.

"Beneran aku yang bikin ka, ko enggak percaya si?!" Ucapku meyakinkan Ka Sagara.

"Hahahaha, maaf-maaf saya bercanda," ujarnya diselingi kekehan.

"Selamat makan," ucapku yang juga mulai memotong steak yang berada di hadapanku.

,,,

Setelah steak milikku dan Ka Sagara habis, aku memotong kue yang kemudian diletakkan di kedua piring kecil dan aku taruh di hadapanku dan Ka Sagara.

"Ka Sagara inget dokter Fira kan?" Tanyaku hati-hati.

"Iya inget, kenapa?" Tanya Ka Sagara. Aku menarik napas dan menghembuskannya pelan sebelum menjawab.

"Dokter Fira tuh dokter yang nanganin aku sejak aku punya PTSD," jawabku tenang.

"Oh berarti udah lama juga ya dia jadi dokter kamu?" Tanyanya sambil melahap sesuap kue.

"Iya udah hampir 3 tahun," ucapku dihadiahi anggukan oleh Ka Sagara.

"Awalnya aku enggak langsung konsul ke Dokter Fira, aku sempet ke beberapa dokter yang lain juga. Tapi enggak ada yang cocok. Sampe akhirnya ketemu Dokter Fira, satu-satunya dokter yang bisa buat aku nyaman bahkan dari pertemuan pertama," jelasku bersemangat.

"Oh ya? Emang dia ngelakuin apa sampe bikin kamu langsung nyaman?" Tanya Ka Sagara yang membuatku tersenyum.

"Gimana ya, aku enggak bisa jelasin secara detail gimana Dokter Fira bisa buat aku nyaman. Menurutku, cara Dokter Fira buat aku nyaman sama kaya Ka Sagara bikin aku nyaman sama Kakak." Aku mengernyit saat Ka Sagara seperti tersenyum menggoda menatapku setelah mendengar jawabanku.

"Kalo sama Dokter Fira kan kamu nyaman sebagai pasiennya," ucapnya. Aku hanya mengangguk. "Kalo sama saya Kamu nyaman sebagai apa?" Sial dia memberikan pertanyaan menjebak.

Aku diam tidak langsung menjawab, dia yang melihatku membisu seperti ini malah makin menggodaku dengan terus menerus menatap mataku.

"Ja-jangan out of topik ka," jawabku gugup.

"Haha, maaf-maaf," balasnya terkekeh.

"Kalo aku kenalin sama Dokter Fira Ka Sagara mau?" Tanyaku kembali pada topik kami.

"Boleh," jawabnya.


















_____________________________________
Udah selesai bacanya? Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya dengan cara beri vote dan komen😊

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang