Chapter 31 | Dinner

167 15 23
                                    

"Just hug nothing more."

🍃🍃🍃

Malam ini aku diundang makan malam bersama keluarga Ka Sagara di rumahnya.

Kini aku sudah siap dengan long dress berwarna coklat muda dipadukan dengan high heels 5 cm berwarna senada, serta rambut yang digerai.

Tepat saat aku menutup pagar rumah, mobil mercedes putih milik Ka Sagara berhenti di depan rumahku.

Ka Sagara keluar dan menghampiriku. Dia berdiri dengan gagah tepat di hadapanku. Ka Sagara mengenakan kemeja berwarna abu-abu muda dengan dua kancing paling atas terbuka, dipadukan dengan celana berwarna coklat muda serta sepasang sepatu coklat tua. Dia sangat tampan.

"Cantik," ucap Ka Sagara menatapku.
"Selalu cantik," lanjutnya membuat kedua pipiku memanas.

"Pergi sekarang?" Tanyaku sedikit gugup.

Dia mengulurkan telapak tangannya padaku, aku langsung menerima uluran tangannya dan kami berjalan ke mobil.

Ka Sagara membukakan pintu mobil untukku. "Makasih ka," ucapku.

Dia mengitari mobil dan masuk ke kemudi mobil. Ka Sagara tidak langsung menyalakan mesin mobilnya, dia menyamping menatapku.

"Kita enggak jalan?" Tanyaku menahan rasa panas yang menjalar di kedua pipiku.

Ka Sagara terkesiap, "oh iya sorry," ucapnya dan langsung menyalakan mesin mobil, lalu pergi meninggalkan halaman rumahku.

***

Aku turun dari mobil Ka Sagara setelah mobilnya terparkir sempurna di halaman rumahnya.

Kami berjalan bersamaan ke arah pintu utama Rumah Ka Sagara.

Ka Sagara membuka pintu dan aku langsung bisa melihat Tante Ratna bersama seorang pria paruh baya di sampingnya.

"Arunika, ya ampun kamu cantik banget malem ini," ucap Tante Ratna menghampiriku.

Aku menyalami tangan kanan Tante Ratna. "Makasih tante, tante juga cantik banget malem ini," pujiku tulus.

"Oh ini cewek yang bikin kamu belakangan ini minta masukan ke Papah," celetuk pria paruh baya yang tadi berada di samping Tante Ratna, pada Ka Sagara.

Aku menoleh pada Ka Sagara yang berada di belakangku. Kini dia tersenyum hangat ke arahku.

"Iya pah. Kenalin, Arunika Melliflous. Calon pacar Sagara," kata Ka Sagara memperkenalku pada pria paruh baya yang ternyata adalah Papahnya, dengan membisikan kalimat terakhir tetapi cukup kecang sehingga aku masih bisa mendengarnya.

Aku menyalami tangan kanan pria paruh baya itu, "Arunika om," ucapku.

"Arya Sulistion, Papahnya Sagara," ucap pria paruh baya itu juga memperkenalkan dirinya padaku.

Aku menegakkan kemabali tubuhku, dan menoleh pada Ka Sagara yang ternyata sedang menatapku juga.

"Ekhem." Kami berdua refleks menoleh ke depan saat Om Arya berdehem.

Om Arya memerhatikanku dengan lekat. Aku menautkan alis takut jika dia tidak menyukaiku.

Aku melirik tangan yang tiba-tiba saja melingkar pada pinggangku. Aku menoleh dan mendapati Ka Sagara yang kini tersenyum manis ke arahku.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang