Chapter 7 | Minggu tegang

349 40 16
                                    

Setelah makan malam dan berkumpul di ruang keluarga seperti biasanya,  aku izin untuk lebih dulu masuk ke dalam kamar karena ingin menonton sebuah film di salah satu platform.

'Ting'

Saat filmnya baru saja dimulai, ponselku yang berada di atas nakas berbunyi menandakan notifikasi pesan masuk. Aku menjeda film yang baru mulai itu dan mengambil ponselku. Terlihat nama Ka Sagara dari notifikasi pesan yang baru aku terima.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya membaca pesan terakhir darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya membaca pesan terakhir darinya. Tidak mau terlalu pusing memikirkan maksud chat Ka Sagara. Aku meletakkan kembali ponselku di atas nakas dan lanjut menonton film.

***

Suara ketukan pada pintu kamar membuatku terbangun. Aku melirik jam di atas nakas, sudah pukul 10.30 pagi. Setelah mengumpulkan nyawa beberapa detik, aku beranjak dari kasur dan melangkah ke arah pintu lalu membukanya. Dengan mata menyipit aku melihat Mamah berdiri di balik pintu kamarku.

"Kenapa Mah?" Tanyaku pada Mamah seraya menguap karena masih merasa kantuk.

"Tumben jam segini belum bangun, kamu tidur jam berapa semalem, hm?" Tanyanya balik sambil membelai lembut rambutku.

"Lumayan malem, aku abis streaming beberapa film semalem," jawabku jujur sambil berusaha mengumpulkan kesadaran sepenuhnya.

"Yaudah sekarang kamu mandi, ada temen kamu di bawah," ucap Mamah kali ini membuatku mengernyit bingung.

"Siapa Mah? Aku enggak ada janjian sama siapa-siapa," balasku heran.

"Kamu mandi dulu aja, orangnya udah dari setengah jam yang lalu. Lagi ngobrol sama Papah," jawab Mamah seraya melenggang pergi dari kamarku dan menuruni anak tangga.

Setelah kepergian Mamah, Aku kembali memasuki kamar sambil terus menebak siapa yang datang tanpa memberitahuku. Tanpa ambil pusing untuk berlama-lama menebak, lebih baik aku segera mandi dan menghampiri temanku itu agar segera tau siapa yang datang.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang