Chapter 62 | Kedatangan Arabella

140 11 8
                                    

AUTHOR POV

🍃🍃🍃

Seorang perempuan dengan mata biru, rambut panjang berwarna kuning keemasan yang dibiarkan tergerai hingga atas pinggang, sedang berdiri di salah satu rumah yang berada di komplek kawasan Jakarta Selatan.

Ia melirik kertas yang berisi alamat lalu beralih pada rumah di depannya. Perempuan yang mengenakan baju putih lengan pendek dipadukan dengan celana jens hitam yang panjangnya di atas mata kaki, menghembuskan napas sebelum akhirnya memencet bel rumah di hadapannya.

Setelah beberapa kali memencet bel, akhirnya ada seorang pria yang keluar dari rumah dan mendekati pagar.

Perempuan yang sedari tadi berdiri di depan pagar terpaku melihat seorang pria gagah berjalan mendekatinya.

"Cari siapa ya?" Tanya Giral pada perempuan yang berada di depan rumahnya.

Perempuan itu tidak menjawab, ia sibuk menikmati pemandangan indah di depannya. Mata yang tajam, alis tebal, kulit yang tidak terlalu hitam, rahangnya yang tegas, serta rambut hitam kecoklatan, pemandangan di depannya seakan tidak boleh ia lewatkan begitu saja.

Giral mengernyit ketika perempuan di depannya hanya diam. Ia mengangkat tangannya dan menggoyangan telapak tangan di depan perempuan itu.

Perempuan itu terkesiap dan segera sadar dari lamunannya. Ia mengulurkan tangannya di depan Giral.

"Arabella," ucap Arabella menunggu jabatan tangan Giral.

Pria berbaju coklat tua itu menyambut jabatan tanganya. "Giral."

Arabella masih enggan melepas jabatan tangan mereka, gadis itu menatap kagum pada tangan Giral yang berurat serta tulang yang menonjol. Ia langsung tersadar dan melepas tangannya.

"Cari siapa?" Tanya Giral lagi.

Arabella berdehem sejenak menetralkan detak jantungnya sebelum menjawab.

"Gue mau ketemu Arunika," jawabnya setelah detak jantungnya kembali normal.

"Lo temen kuliahnya?" Tanya Giral.

"B-bukan," gugup Arabella.

Giral memicingkan matanya. "Ada keperluan apa?"

"Ada yang mau gue sampein ke Arunika. Boleh gue ketemu dia?" Izinnya penuh harap.

Giral mempersilahkan Arabella masuk ke halaman rumahnya dan memintanya untuk duduk di kursi yang ada di teras. Ia masuk ke dalam rumah memanggil adiknya.

"Dia siapanya Arunika? Ganteng banget," gumam Arabella menggigit bibir bawahnya.

"Di Belanda banyak cowok ganteng, tapi dia auranya keluar banget, padahal orang indonesia," cicit Arabella masih memikirkan Giral.

"Siapa ya?" Tanya seseorang membuat Arabella cukup terkejut.

Arabella beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Arunika. "Arabella."

Arunika menyambut uluran tangan Arabella dan menyebutkan namanya. Ia mempersilahkan perempuan itu duduk kembali di kursinya. Lalu dia duduk di kursi samping perempuan berambut pirang itu.

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang