AUTHOR POV
🍃🍃🍃
Arunika mengernyit heran ketika Giral memarkirkan mobilnya di depan salah satu rumah sakit jiwa di Jakarta.
"Turun yuk," ajak Giral sambil melepas sabuk pengaman lalu keluar dari mobil.
Arunika mengikuti kakaknya turun dari mobil meskipun ia masih merasa bingung mengapa Giral mengajaknya ke rumah sakit jiwa.
Perempuan dengan rambut dikuncir satu itu membuntuti langkah kakaknya yang sudah berjalan lebih dulu.
"Ka, kita ngapain ke sini?" Tanya Arunika sambil menyamakan jalannya dengan Giral.
"Bawel banget ya kamu sekarang," jawab Giral merangkul adiknya yang kini merengut kesal.
Mereka berjalan ke salah satu kamar di rumah sakit itu lalu berhenti di kamar dengan pintu nomer V23. Giral melepas rangkulannya dari Arunika ketika melihat seorang Suster keluar dari kamar itu.
"Maaf Sus, Bu Julinya ada?" Tanya Giral pada Suster itu.
"Oh ada mas, di dalem. Bu Juli baru abis makan," jawab Suster dengan nametag Dian.
Giral meminta izin kepada Suster itu untuk masuk ke kamar yang mereka tuju. Setelah mendapat persetujuan, barulah kakak beradik itu memasuki kamar rawat V23.
Giral tersenyum melihat seorang wanita paruh baya yang kini tengah memandang ke luar jendela. Dia segera menarik pelan tangan Arunika menghampiri wanita itu.
"Siang bu," sapa Giral membuat wanita paruh baya itu berbalik badan.
Wanita itu tersenyum sumringah melihat Giral di hadapannya. Tanpa sadar Arunika ikut tersenyum melihat senyuman hangat yang dipancarkan wanita paruh baya yang diketahui bernama Juli.
"Kamu apa kabar Ral? Udah lama enggak ke sini," ucap Juli sambil mengajak Giral keluar dari kamar dan duduk di kursi panjang depan kamarnya.
"Baik bu. Ibu gimana keadaannya?" Jawab Giral sekaligus bertanya balik.
Juli lagi-lagi tersenyum. "Ibu baik."
Arunika yang kini duduk di samping Giral hanya menyimak interaksi antara kakaknya dan wanita yang sama sekali tidak ia kenali.
Ada perasaan bingung ketika Arunika melihat Juli yang sepertinya baik-baik saja. Ia berbincang seperti orang normal, pakaian dan penampilan yang lumayan rapih—tidak seperti pasien kebanyakan di sini, seperti tidak ada tanda-tanda gangguan jiwa padanya.
"Gimana kuliah kamu,udah lulus belum?" Tanya Juli lagi.
Giral terkekeh. "Sebentar lagi bu, doain ya."
"Ibu pasti doain kamu Giral. Oh iya, gimana sama anak ibu?" Tanya Juli kemudian.
Juli menatap aneh pada perempuan cantik berkulit putih yang kini duduk di samping Giral. Juli baru menyadari kehadiran perempuan itu yang ternyata datang bersama Giral.
"Dia siapa Giral?! Dia bukan anak ibu!" Tunjuk Juli pada Arunika. Arunika yang ditunjuk merasa heran sekaligus terkejut.
"Ibu tenang dulu ya," ucap Giral mencoba menenangkan Juli yang tatapannya tajam ke arah Arunika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Ficção Adolescente[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA. JANGAN LUPA FOLLOW SUN JUGA]. Arunika Melliflous seorang siswi kelas 11 yang berhasil menjadi juara olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Wanita bersuara lembut yang mampu memikat lelaki benama Sagara Nabastala...