Aku baru saja menyelesaikan ujian kenaikan kelas. Dan kini aku menunggu Ka Sagara di depan gerbang sekolah karena dia berjanji untuk menjemputku.
Mobil mercedes putih berhenti tepat di hadapanku. Dari pintu sebelah kanan, Dokter Fira keluar dan menghampiriku.
"Yuk masuk," ajak Dokter Fira menuntunku mendekati mobil mercedes putih yang ternyata milik Ka Sagara.
"Dokter di depan aja. Biar aku duduk di belakang sama Buntara," ucapku ketika Dokter Fira mempersilahkanku duduk di samping kursi kemudi.
"Saya kan udah bilang, kalo lagi enggak di rumah sakit, enggak perlu panggil Dokter," ujar Dokter Fira membuatku tersenyum kikuk.
"Udah, kamu di depan aja temenin Sagara nyetir. Biar saya yang sama Buntara di belakang," pinta Dokter Fira.
"Enggak apa-apa ko kak. Aku di belakang aja sama Buntara," tolakku lagi.
"Sagara kangen tuh enggak ketemu sama kamu hampir seminggu. Jadi kamu di depan aja," ucap Dokter Fira menggodaku.
"Sini Ar, saya lemes nih seminggu enggak ketemu matahari," celetuk Ka Sagara dari dalam mobil, yang ternyata sedari tadi memerhatikanku dan Dokter Fira.
Aku mengalah dan segera masuk ke dalam mobil, duduk di kursi samping Ka Sagara. Sedangkan Dokter Fira duduk di belakang bersama Buntara.
"Aunty abis ulangan ya?" Tanya Buntara ketika mobil sudah mulai berjalan.
"Iya Bunta, kok Bunta tau?" Jawabku sekaligus bertanya.
"Iya. Kemarin uncle Gara ke apartemen, tapi sendirian enggak bareng Aunty cantik. Katanya Aunty cantik lagi ulangan," jelas Buntara.
Aku menyampingkan duduk dan menatap Buntara yang duduk di belakang.
"Iya Bunta. Aunty abis ulangan kenaikan kelas seminggu ini," jawabku tersenyum menatap Buntara yang semakin gemas.
"Sekarang ulangannya udah selesai Aunty?" Tanya Buntara lagi.
"Udah dong! Makanya Aunty bisa ikut Buntara jalan-jalan," ucapku senang.
"Berarti Aunty udah bisa nginep dong?!" Tanya Buntara membuatku mengernyit.
"Iya Ar, kamu udah libur kan?" Tanya Dokter Fira, dan aku hanya menjawab dengan anggukan kepala.
"Buntara kangen sama kamu, dia minta kamu nginep di apartemen. Kamu mau?" Tanya Dokter Fira tapi aku tidak langsung menjawab.
"Please Aunty mau ya, aku mau main yang lama sama Aunty," mohon Buntara dengan menunjukkan puppy eye yang membuatku gemas, mana tega aku menolak jika Buntara sudah segemas ini.
"Iya Aunty mau," jawabku tersenyum.
"YES!" teriakan gembira itu bukan dari Buntara, melainkan dari pria yang sedang menyetir di sampingku sekarang.
"Bunta yang pengen Aunty nginep, ko Uncle yang seneng?" Tanya Buntara polos.
"Hehehe.. Uncle seneng akhirnya Bunta bisa main sama Aunty cantik," jawab Ka Sagara mengedipkan sebelah matanya padaku.
"Bilang aja kalo kamu seneng karena bisa modus sama Arunika," ledek Dokter Fira pada Ka Sagara yang kini hanya menyengir kuda.
"Modus itu apa Bunda?" Tanya Buntara pada Dokter Fira, membuat kami bertiga saling tatap dan seketika tergelak.
"Kita mau kemana sekarang?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan.
"Pasar malem!" Seru Buntara.
"Bunta, ke pasar malemnya nanti ya. Inikan baru jam tiga sore. Kita makan dulu ya, kasian Aunty belum makan," sela Dokter Fira membari pengertian pada Buntara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika
Novela Juvenil[JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA. JANGAN LUPA FOLLOW SUN JUGA]. Arunika Melliflous seorang siswi kelas 11 yang berhasil menjadi juara olimpiade Bahasa Indonesia tingkat Nasional. Wanita bersuara lembut yang mampu memikat lelaki benama Sagara Nabastala...