Chapter 18| Baberque

222 19 14
                                    

Sudah terhitung seminggu sejak aku berkunjung ke apartement Dokter Fira. Aku sama sekali belum memberitahu Ka Sagara.

Untuk mengakhiri libur semester SMA Kelaga, Malam minggu ini aku mengadakan acara baberque di teras rumahku.

Aku mengundang sahabat-sahabatku, dan juga Ka Sagara serta teman bandnya. Teman-teman Ka Giral, orang yang sama yang ikut membantuku selamat dari 'kejadian' itu juga ikut bergabung.

Teman-teman Ka Giral yaitu Ka Naufal, Ka Alfian, Ka Revan, Ka Dio, Ka Amar, dan Ka Bayu, mereka yang membantu Ka Giral menyelamatkanku dari Cowok brengsek seperti Rega.

Kami sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Aku dan Davina menyiapkan piring dan gelas, Erlara dan Karina sedang membuat minuman.

Ka Giral dan ka Sagara sedang membakar baberque dibantu Ka Revan juga. Ka Dio dan Ka Amar membakar ikan di dekat tempat baberque.

Ka Noufal sibuk memotret kami semua dengan kamera yang ia bawa.

Ka Amerta, Ka Puspa, dan Ka Alfian memeriahkan susana dengan bermain musik dan bernyanyi. Ka Amerta bermain gitar yang dibawa Ka Sagara, Ka Puspa beryanyi, dan Ka Alfian bermain cajon milik Ka Giral.

Sedangkan Ka Genta sedang bermain handphone di dekat Davina.

"Heh Gentong! Lo Bukannya bantuin, malah enak-enakan main hp," intrupsi Ka Amerta pada Ka Genta.

"Jomblo juga gentong! So so an sibuk main hp!" Sahut Ka Puspa yang juga protes pada Ka Genta.

"Ka Genta jomblo? Berarti pas dong," ujar Erlara.

Aku dan Karina tau maksud Erlara, "DAVINA JUGA JOMBLO!" Aku, Karina, dan Erlara serempak berteriak menggoda Davina.

"Jaman sekarang masih jomblo? Hahahaha." Ka Alfian ikut meledek.

"Emang lo enggak jomblo Al?" Tanya Ka Bayu pada Ka Alfian.

"Enggaklah, gue mah single," balas Ka Alfian dengan nada sombong.

"SAMA AJA KUNYUK," teriak Ka Dio.

Aku melihat Davina mendengus, "emang lo gimana Ar sama Ka Sagara?" Sial, Davina malah balik meledekku.

"BENTAR LAGI!" Teriak Ka Sagara dari tempat baberque.

"Sagara belum berani nembak Arunika, soalnya Giral belum rela Arunika punya pacar duluan," ungkap Ka Revan.

"Udah deh. Kenapa jadi bahas gue si?!" Aku sedikit menggerutu.

"Guys - guys. Dengerin, gue mau baca berita penting! kalian semua harus tau," Ucap Ka Genta membuat kami serempak menatapnya untuk menyimak ucapan selanjutnya.

"Hati-hati bagi berwisata ke pantai, terutama yang pakai celana pendek dan baju renang. Jangan lagi duduk di pasir pantai khususnya pasir pantai yang putih bersih.

Baru-baru ini telah ditemukan virus baru yang menular lewat pasir pantai yang basah oleh air laut. Dokter masih belum menemukan penawarnya...!! Pakar di AS menamakan virus itu 'littel bonsir'." Ka Genta mulai membacanya dengan bersuara sedikit kencang agar kami semua dapat mendengarnya.

"Litle bonsir? Apaan tuh baru denger gue?" Potong Ka Amar.

"Dengerin dulu kembarannya Amer!" Protes Ka Genta saat ucapannya di potong oleh ka Amar.

Kami semua kembali menyimak, "Ternyata, setelah melalui berbagai penelitian, virus littel bonsir itu singkatan dari 'silit gatel kelebon pasir' alias pantat gatel kemasukan pasir." Kami semua tergelak mendengar lanjutan dari berita yang Ka Genta baca.

"Baca berita dari mana lo anjir? Hahahhaaha," Tanya Ka Puspa masih dengan tawanya.

PRANG

Karena kecerobohanku akibat tertawa, satu piring yang aku pegang jatuh dan pecah.

"Awas jatuh Ar piringnya," ucap Ka Genta.

"Udah pecah ka," jawabku.

Aku berjalan mengambil pengki yang berada di sudut teras rumahku dan kembali untuk membersihkan pecahan piring. Aku berjongkok dan mulai mengambil serpihan beling dari piring yang pecah.

"Aw.." aku meringis karena tidak sengaja salah satu beling mengenai jari telunjukku dan berdarah.

"Kamu enggak apa-apa?"

"Lo enggak apa-apa?"

Aku mendongak dan mendapati Ka Sagara dan Ka Naufal membungkuk di hadapanku dengan wajah yang sulit diartikan.

"Sedikit luka, tadi kena beling." Aku menjawab keduanya.

"Ayo obatin dulu lukanya." Ka Sagara menarik tanganku hingga aku berdiri.

"Sebentar ka, aku bersihin belingnya dulu takut ada yang kena lagi," balasku.

"Biar gue yang lanjutin bersihin sisa belingnya," ujar Ka Naufal.

"Ayo obatin luka kamu." Ka Sagara lagi-lagi menarikku tapi kali ini tarikannya sedikit memaksa.

Ka Sagara menarik tanganku masuk ke dalam rumah dan menuju wastafel di dapur. Ka Sagara dengan telaten membersikan darah di jari telunjukku dengan air mengalir.

Setelah selesai Ka Sagara langsung mematikan keran air wastafel dan mengambil tisu lalu mengelap pelan tanganku hingga kering.

"Kamu punya kotak p3k?" Tanyanya setelah selesai mengelap tanganku.

"Nih." Ka Amar datang dan memberikan kotak p3k.

Aku menoleh menatap Ka Sagara yang kini tengah menatap Ka Amar dengan pandangan tak suka.

"Santai bro, gue cuma disuruh sama Giral," ucap Ka Amar yang sepertinya menyadari ketidak sukaan Ka Sagara atas kedatangannya.

Ka Sagara menerima kotak yang di serahkan Ka Amar, "Thanks."


















_______________________
Fyi,SMA Kelaga itu SMA Arunika dkk ya.. Maaf banget baru di kasih tau nama SMA nya, bcs baru nemu😁🙏🏼

Tapi tetep ya, jangan lupa vote dan coment👌🏼😉

ArunikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang