═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
"Mr Potter, Mr Black, tolong perhatikan, ini tahun OWL kalian. Jadi berhenti main main karena ini penting untuk kedepannya!"
Sudah beribu kali profesor McGonagall menegur namun tetap saja kedua Marauders itu tidak menghiraukan juga. Seorang perempuan berjubah Hogwarts yang berlambang Elang duduk tepat di depan mereka berdua — Sirius Black dan James Potter, hanya bisa menghela napas lelah. Ia tak berani menegur, menegur mereka sama saja menyari masalah di sekolah ini dan ia tak mau itu terjadi. Sudah banyak yang ia lihat teman asramanya maupun asrama lain yang menjadi korban kejahilan dua lelaki tampan itu. Biasanya ia duduk di depan sendiri atau kadang dengan perempuan berambut merah — Lily Evans, namun sial tadi pagi perkamen yang berisi tugas Tranfigurasinya hilang entah kemana. Padahal sudah ia kerjakan jauh hari dan tinggal di kumpulkan hari ini.
"Baiklah. Jangan lupakan tugas kalian dan ingat jangan menyepelekan tahun ini! Kalian akan dikasih banyak tugas kedepannya. Sekarang, silahkan bubar."
Profesor McGonagall membubarkan kelasnya. Madelynn Florence Gray — perempuan bersurai pirang itu memasukan kembali buku bukunya ke dalam tas. Ia berdiri setelah semua orang bubar, Great Hall adalah tujuannya untuk makan siang. Seperti biasa, ia duduk di paling depan ujung dekat dengan para profesor. Selagi menunggu makan siang dimulai, Madelynn membuka notebooknya untuk melihat jadwal yang ia simpan disana serta mencatat tugas yang baru saja di berikan agar ia tak lupa untuk mengerjakannya.
Makan siang selesai, jadwal terakhir hari ini adalah ramuan bersama Gryffindor – lagi. Sebenarnya Madelynn tidak mempermasalahkannya, toh, dengan asrama sendiri saja ia tak pernah mengobrol. Namun, harus Madelynn akui bersama Gryffindor lebih nyaman daripada Slytherin. Tidak, tidak, Madelynn tidak membenci asrama itu hanya saja manusia di dalamnya yang membenci orang orang seperti Madelynn — Muggleborn. Mereka selalu memandang Madelynn layaknya monster yang harus dibunuh.
"Hai Maddie, apa kursi ini kosong?" Tanya seorang berambut merah dengan jubah Gryffindornya.
Madelynn mengangguk tersenyum, "Silahkan duduk." Jawabnya kecil.
Lily meletakan tas dan barangnya di meja lalu duduk dengan anggun. Pintu terbuka menampakan sosok empat lelaki tampan Hogwarts. Lily memutar matanya malas, ia tak pernah menyukai mereka. Jika ada kontes membenci teman se-asramanya, Lily sudah pasti menang. Apalagi ia anti sekali dengan orang bernama James Potter. Madelynn pernah kena omelan Lily ketika James mengajaknya ke Hogsmeade tahun lalu setiap minggunya sampai sampai James rela melakukan sedikit atraksi di Great Hall yang di tonton banyak orang. Bukannya bahagia atau senang Lily malah malu dan marah.
"Itu dia Padfoot, my Lily-flower. Halo Evans." James teriak sambil melambaikan tangannya ke pujaan hatinya.
"Shut up, Potter." Dengus si prefek Gryffindor.
"Kau dengar itu Pads? Evans baru saja bilang ia sangat merindukanku. Sebaiknya aku balas juga." Sahabatnya tertawa. "Aku juga merindukanmu, Lily-flower. Hogsmeade next week?" James menaikan satu alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]