═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
"Love of my life, don't leave me. You've taken my love, and now desert me." Madelynn bernyanyi di depan cermin dengan suara pelan. Tidak tahu mengapa ia memutuskan menyanyi lagu itu padahal suasana hatinya biasa saja. Ia mengambil dasi merah Sirius, sampai saat ini lelaki itu tidak mau mengembalikan dasi.
"Love of my life, can't you see? Bring it back, bring it back. Don't take it away from me."
Perempuan yang sedang memasang dasinya itu meloncat kaget mendengar suara lain di kamarnya. Mengapa ia ada di kasurnya lagi? Seingatnya ketika bangun kasur di sampingnya sudah kosong dan sekarang ia berada di posisi awal mereka tidur melanjutkan nyanyian Madelynn.
Sirius terkekeh pelan, ia bangkit duduk bersandar. "Aku tak tahu kau suka Queen."
Madelynn mengelus dadanya yang masih berdetak kencang. "Y-yeah, ayah suka dengan mereka. Biasanya ia memutar lagu Queen seharian di rumah." Ia lanjut memasang dasinya. "Seingatku kau sudah pergi dari sini saat aku bangun."
"Aku terbangun dan tak bisa tidur lagi. Jadi kuputuskan untuk pergi ke kamar, mandi, mengambil seragam dan tas." Sirius berdiri mengambil seragamnya yang ia letakan di ranjang sebelahnya. "Boleh aku ganti disini?"
Pipi Madelynn memerah tak tahu mengapa. "Sure. Aku akan keluar."
"Tidak perlu." Cegah Sirius. Ia menarik tirai untuk menutupi dirinya saat berganti nanti. "Aku tak akan ganti baju di depanmu, Princess." Ia terkekeh melihat pipi merah gadis itu. "Jangan ngintip, okay." Sirius mengedipkan sebelah matanya.
Madelynn menggeleng pelan. Ia melanjutkan memakai vest dan jubah tebalnya. Tak lupa menyemprotkan parfum di sekitar tubuh dan seragam. Setelah selesai bersiap ia meraih notebook dan memeriksa jadwal hari ini.
"Apa kelas pertamamu?" Tanya Sirius saat ia sudah selesai berganti.
"Arithmancy."
"Kau mengambil pelajaran itu?" Madelynn mengangguk. "Membosankan." Cibir Sirius.
"Err, yeah sorry."
"Berhenti meminta maf." Sirius mendekat. "Mengapa kau selalu mengucapkan itu? Kau tidak salah apapun." Ia menarik tangan Madelynn ke pinggir ranjang. "Pakaikan dasi."
Madelynn meraih dasi miliknya yang tidak mau Sirius kembalikan. "Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Maddie.
Sirius menggeleng, "Kau cantik dengan dasi merah itu." Madelynn menggeleng pelan, lelaki di hadapannya ini pasti sudah mengucapkan kalimat seperti itu ke wanita lain berjuta-juta kali.
"Who's your favourite member?"
"From Queen?" Tanya Madelynn memastikan. Ia merapihkan kerah kemeja putih Sirius.
Sirius mengangguk mengambil tangan Madelynn dan mengecupnya sekilas di buku jari. "Thank you, Princess."
Madelynn mengangguk kaku. Pikiran normalnya terus mengingatkan perasaan aneh di dirinya bahwa Sirius Black memperlakukan semua wanita seperti ini. "Probably Roger Taylor. Bagaimana denganmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]