[ 8 ]

2.4K 420 21
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

Seminggu berlalu, gosip mengenai Madelynn dan ke empat lelaki tampan itu menyebar cepat. Banyak dari mereka yang mempercayai bahwa Madelynn adalah mainan The Marauders. Namun, itu cepat di bantah oleh mereka, James, Sirius, Peter, bahkan Remus sampai mengutuk siapapun yang berani berbicara begitu. Mereka bahkan terkena detensi saking banyaknya yang mereka kutuk. Madelynn sangat merasa bersalah namun lagi-lagi mereka menganggap detensi adalah hal biasa.

Oktober hampir selesai dan Musim Gugur masih menyerang. Jalanan penuh dengan daun yang berjatuhan. Madelynn merapatkan jubah tebalnya, sudah lebih dari jam tujuh malam tetapi Sirius tidak muncul. Ia akhirnya hanya bisa menunggu, satu jam, dua jam, tiga jam, sampai ia di usir oleh Madam Pince. Madelynn melihat jam tangannya, ternyata sudah pukul sebelah lewat tiga puluh menit. Ia menguap, perasaannya tidak enak, Madelynn tak tahu mengapa kakinya melangkah ke menara Gryffindor. Ini pertama kalinya ia ke sini.

"Halo," Sapa Madelynn ke lukisan tersebut.

"Halo dear, ada apa malam-malam gadis cantik Ravenclaw datang kemari." Tanyanya lembut.

"Thanks," Gumam Madelynn. "Aku ke sini untuk mencari Sirius Black. Apakah ia ada di dalam?"

"Sirius Black? Tidak ada, dear. Dia sudah pergi menghilang setelah makan malam selesai. Ada yang ingin kau sampaikan jika ia kembali?"

"Uhh, yeah, tapi sebaiknya aku tunggu di sini saja. Apa kau keberatan?" Maddie menunjuk jarak di samping tembok dengan tangga.

"Kau yakin, dear? Baiklah, lakukan semaumu. Buat seperti di rumah sendiri." Ia mempersilakan Madelynn duduk di bawah sana.

"Thank you miss...?"

"Oh! Panggil aku The Fat Lady, dear."

"Yeah, thank you, mam." Madelynn duduk di sana dan mengeluarkan novel yang hampir ia tamatkan. Rasa kantuk mulai melanda, Madelynn menekuk lututnya dan bersandar di tembok, matanya sudah tak bisa di ajak kompromi. Ia terlelap hanya dalam hitungan detik, sebelum tidur ia berdoa agar tidak ketahuan oleh Mr Filch atau Prefek atau siapapun itu yang lewat.

🥑

"Kau yakin seratus persen tak apa, Moony? Bolos sekali tak apa-apa, kau tahu." James mengulang kalimat itu lebih dari sepuluh kali hingga membuat Remus risih.

"Yes, Prongs. Aku baik-baik saja. Aku bahkan tidak melukai diriku sendiri." Remus memutar matanya malas mulai menaiki tangga menuju menara Gryffindor.

Sirius menguap, "Jam berapa sekarang? Apa masih ada waktu untuk tidur?"

"Empat tiga puluh, yup kita masih ada waktu untuk tidur."

Mereka sampai di depan lukisan dan terkejut melihat seorang perempuan berambut pirang masih menggunakan jubah Hogwarts duduk di sana dengan mata terpejam. Mereka bertatapan lalu segera mendekati perempuan itu.

"Princess," Sirius membangunkan Madelynn pelan. "Hey, mengapa tidur di sini." Ia mengusap rambut pirangnya.

Madelynn membuka matanya saat seseorang mengusap kepalanya, ia menatap mereka kaget terlebih Sirius karena jarak yang sangat dekat.

"B-Black. Syukurlah." Ia tersenyum. "Ku pikir kau di culik."

Sirius terkekeh, "Miss me?" Ia menaikan sebelah alisnya.

Madelynn menggeleng cepat, kelakuannya di ketawai oleh James, Remus dan Peter. Sedangkan Sirius cemberut. "N-no, kita ada jadwal belajar bersama, ingat?"

Mata mereka terbuka lebar bersamaan, Sirius memukul jidatnya. Bagaimana ia bisa lupa?!

"Maddie, kau menunggu — kau menunggu Sirius di sini?" Tanya Remus tak enak.

"Yes, dears. Pukul setengah dua belas malam ia sudah disini, untungnya tak ada yang lewat." The Fat Lady yang menjawab pertanyaan.

"Princess, benarkah?"

Madelynn menggigit bibirnya gugup, "Y-yeah, benarkah?" Ia malah bertanya balik.

"Maddie, i-i'm sorry, ini salahku-"

"Shut up, ini bukan salahmu, Remus." James membungkam mulut Remus.

"Gray, tak perlu menungguku. Godric, apa yang kau pikirkan sampai menungguku di luar sini, mengapa tidak tinggalkan saja? Atau panggil Evans." Sirius menjambak rambutnya frustasi dan kaget mendengar pernyataan The Fat Lady.

"B-Black, i'm so-

Sirius bangkit, "Berdiri." Perintahnya dingin.

Madelynn meneguk ludahnya kasar, ini tak akan berakhir baik. Ia berdiri perlahan tetapi dengan pandangan menunduk menatap lantai Hogwarts yang dingin.

"James, jubah gaibmu." Ia masih menatap Madelynn tajam.

James mengeluarkan jubah gaibnya dan memberinya pada Sirius. "Kalian masuk dulu." Perintah Sirius pada ketiga temannya.

Mereka mematuhi tanpa bertanya lagi. Madelynn memberikan tatapan tolong pada Remus namun ia hanya tersenyum menenangkan seolah bicara, kau akan baik-baik saja, Maddie. Begitupun dengan James dan Peter.

Mereka mengatakan kata kuncinya lalu masuk meninggalkan Madelynn dan Sirius. "Kemari." Setelah beberapa menit Sirius mulai bicara lagi.

Madelynn menurut mendekati Black. Sirius merentangkan jubahnya menutupi mereka berdua. Dalam perjalan mereka diam tak saling berbicara, Madelynn terlalu gugup dan takut sedangkan Sirius ingin marah pada dirinya dan kepolosan Madelynn.

"T-terima kasih, Black." Bisik Madelynn saat mereka sampai di depan lukisan.

Lukisan terbuka namun Sirius masih belum pergi. "Masuk lagi." Ucap Sirius.

"T-tidak per-"

"Cepat!" Tekan Sirius. Madelynn mau tak mau masuk ke dalam jubah gaib lagi dan naik ke kamar Madelynn. Anehnya tangga tidak berubah menjadi perosotan padahal Sirius adalah laki-laki.

"Ganti bajumu."

Madelynn mengganti pakaian sekalian gosok gigi dan cuci muka. Ia kembali ke kamar dan Sirius masih di sana, tangannya ia masukan ke dalam saku celana bersender pada ranjang.

"Tidur." Madelynn berbaring di ranjangnya mulai memejamkan mata namun kembali membukanya lagi setelah merasakan seseorang ikut tidur di sana.

"B-Black! Aku bisa pindah, di sana tidak ada yang menempati." Tunjuk Madelynn ke ranjang satunya.

"Tidur, Madelynn." Sirius mendekat dan melingkarkan lengannya di pinggang Maddie. Perempuan itu menegang tak pernah merasakan dekatnya dengan lelaki lain di ranjang. Sirius bersenandung sambil mengusap kepala Madelynn pelan membuat yang di usap mengantuk kembali.

"Jika kau melakukan hal bodoh lagi, aku tak akan ragu menghukum mu, Princess. Kau dengar?"

Madelynn hanya mengangguk saja tak peduli, rasa kantuknya lebih penting. Sirius tersenyum kecil melihat itu, ia merapatkan Madelynn ke dada bidangnya.

"Tidur nyenyak, Madelynn."

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

part ini madelynn kenapa jadi gagap anjir😔✋

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang