[ 26 ]

1.8K 271 49
                                    

═══*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

"C'mon." Sirius meraih tangan Madelynn membantunya turun dari kereta. Mereka bergandeng tangan santai.

"Oh, about time. I've been looking all over for you two." Gerutu Flitwick. "Right. Names?"

"Profesor Flitwick, you've known me for five years." Ucap Sirius.

"No exceptions, Black!"

Sirius memutar matanya, "Sirius Black." Jawabnya malas. "Dan pacarku, Madelynn Gray." Ia tersenyum merangkul Maddie.

"Madelynn Gray? Kau pasti bercanda. Mana mau ia denganmu." Ia menunduk menulis sesuatu. "Cepat masuk, kalian tertinggal makan malam." Suruhnya.

Perasaan kesal Sirius karena ucapan Flitwick menghilang karena Madelynn menggandeng terlebih dahulu. Mereka jalan dalam kecepatan santai sambil bercerita tentang liburan kemarin, tidak mempedulikan makan malam sudah dimulai.

James di sisi lain, ia daritadi tidak berhenti memandang pintu Great Hall mencari ujung hidung Sirius yang tidak terlihat sejak awal perjalanan.

Remus juga tak henti-hentinya melihat meja Ravenclaw, tidak ada Madelynn di sana. Sirius pun menghilang, tak tahu kemana.

"Kemana perginya dia?"

"Maddie juga tak ada."

James menarik rambutnya frustasi. Ia takut mereka kenapa-kenapa. Dengan beredarnya berita tentang pelahap maut dan pangeran kegelapan membuatnya tak bisa tenang. Apalagi Sirius, keluarganya pasti pendukung besar sang pangeran kegelapan. Ia takut Sirius terluka.

"Itu mereka!" Seru Marlene.

Sontak James dan Remus menengok cepat ke arah pintu besar Great Hall. Mereka masuk bergandeng tangan romantis — seperti sepasang kekasih. Sirius dan Madelynn duduk di sebelah James. Tangan Sirius seperti biasa sudah merangkul pinggang Madelynn posesif.

"Apa kami ketinggalan sesuatu?" Tanya Sirius.

"Hanya ceramah Dumbledore. Apa yang kalian lakukan hingga melewatkan ceramah menyenangkan Dumbledore?"

Sirius tersenyum, "Madelynn — pacarku, menunggu lama antrian berganti." Ia sengaja menekankan kata pacar untuk memberitahu sekaligus melihat reaksi mereka.

Benar saja, Remus dan Marlene tersedak minuman mereka. Lily membeku mendengarnya sedangkan Alice, James, Peter tersenyum senang.

"Congrats mate-"

"KALIAN APA?!"

"Kau tidak salah mendengar McKinnon."

"But — when?" Tanya Remus lirih.

"Saat aku mencarinya."

"Aku tidak percaya." Ucap Lily.

"Percaya padaku, Evans. Aku pun tidak percaya pada awalnya." Sirius menatap Madelynn. "Tapi itulah yang terjadi — dia milikku sekarang." Sirius mengecup bibir Madelynn.

"HOLY– LILY MEREKA SERIUS!" Seru Marlene melihat adegan romantis tadi.

Pipi Madelynn memerah mengetahui hampir seluruh wanita di Great Hall menatapnya. Ia tidak percaya Sirius menciumnya tepat di Great Hall saat makan malam!

"Maddie! Apa yang– oh Merlin." Lily sepertinya kehabisan kata-kata.

Madelynn menunduk, bukan karena ia takut Lily akan marah padanya. Tapi ia merasa Remus menatapnya sedari tadi. Entah itu tatapan tajamnya — mungkin ia tidak suka melihat sahabatnya pacaran dengan gadis cupu Hogwarts, setidaknya itulah yang ada di pikirannya.

"Kau serius dengannya Sirius?" Tanya Remus.

"Tentu saja." Jawab Sirius cepat. "Ada apa?"

"Well," Remus meletakan sendok dan garpunya. "Seleramu menurun."

Benar kan apa yang ia pikirkan tentang Remus, Madelynn menggigit bibir bawahnya menahan sakit di dadanya. Perkataan Remus mungkin ada benarnya, tetapi baru kali ini ia menilainya buruk di depan banyak orang.

"Remus!"

"Apa maksudmu?" Suara Sirius tetap sama, hanya saja Madelynn bisa merasakan kemarahan di dalamnya.

"Kau tahu betul apa maksudku." Jawab Remus santai.

Tanpa aba-aba, Sirius melempar piring berisi makanan kencang ke Remus, piring itu pecah melukai Remus. Seluruh Great Hall terkesiap. James dengan cepat menarik tangan Remus sebelum ia membalas.

"Mister Black!"

"Sirius tenangkan dirimu." Madelynn meraih tangan Sirius yang langsung di genggam erat olehnya.

Lelaki itu memejamkan matanya meredakan emosi yang memuncak. Otaknya terus memerintahkannya untuk memikirkan apa saja yang membuat emosinya mereda.

Ciuman pertamanya dengan Madelynn.

Madelynn mengelus lembut punggung belakang Sirius, setidaknya itu yang bisa ia lakukan. Sirius membuka matanya, detik berikutnya ia menarik Madelynn membawa mereka keluar dari Great Hall, menghiraukan tatapan orang-orang. Ia hanya ingin bersama dengan kekasihnya.

Remus seperti mendapat kesadarannya kembali. Lemparan piring Sirius memang menyakitkan, namun lebih menyakitkan melihat tatapan kecewa dan sakit Madelynn ditambah ia melihat Sirius membawa Madelynn keluar Great Hall — bergandeng tangan.

Ia tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Ia merasa sangat kesal, ia tidak tahu mengapa kata-kata itu keluar dari mulutnya tanpa diperintah. Ia melihat Madam Promfrey mengobati lukanya dan James yang menatapnya cemas. Remus bersyukur James tidak ikut menatapnya tajam seperti para gadis tadi — Lily, Marlene dan Alice.

Remus sangat yakin malam purnama masih lama, sekitar dua minggu lagi. Tetapi emosinya tidak bisa terkontrol sejak melihat Sirius dan Madelynn. Ia merasa — sakit di dadanya.

Madam Pomfrey pergi, tersisa hanya ia dan James. Lalu tanpa di perintah air matanya keluar, sesak di dadanya bertambah membayangkan wajah kecewa Madelynn.

James dengan sigap memeluk sahabatnya, membiarkan bahunya basah karena air mata. Tangannya mengelus punggung bergetar Remus.

"I love her Prongs. Aku tidak mau ia masuk perangkap Sirius." Kata Remus pelan.

"Yeah mate, you definitely love that girl. But not as friend."

"What?" Remus menatap James.

"Tidakkah kau sadar Moony? Kau jatuh cinta padanya. Sejak awal kami bertemu dengannya kau sangat protektif. Apalagi melihat kedekatan Gray dan Sirius. Ingat saat dimana Sirius hampir menciumnya dan hari terakhir kita ujian OWL? Yeah mate, sangat terlihat jelas di situ." Jelas James panjang lebar.

Remus terdiam. Benarkah. Benarkah ia jatuh cinta dengan Madelynn? Dengan sahabat perempuannya?

"Jika kau tidak jatuh cinta dengannya kau tidak akan seperti ini Moony. Kau tidak akan gelisah setiap jadwal belajar Sirius dan Gray. Kau tidak akan gelisah setiap Sirius dan Gray menghilang berdua."

Merlin, mengapa ini merumitkan...

"Kau mencintainya, dan oh bloody hell mate, she belongs to Sirius now."

She's Sirius's, Lupin. You lost her.

═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

agakkkkk cringgeeee. 

pls ini kasian remus;( jujurly ini kalo bukan cerita sirius pasti maddie udah sama remus. 

oh btw, disinii sirius orgnya posesiff gitu tapi ga posesif posesif banget sih 

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang