[ 48 ]

887 132 23
                                    


═══*.·:·.☽✧    ✦    ✧☾.·:·.*═══

Matahari muncul melalui celah-celah jendela Hospital Wing membuat Madelynn mengerjapkan matanya terganggu akan cahaya yang terang.

Satu hari lagi dan besok ia bersama dengan teman-temannya yang lain pulang ke rumah masing-masing untuk liburan musim panas. Akhirnya, setelah sekian lama ia ingin pulang esok akan terkabulkan. Ia sudah tidak sabar lagi.

Hari ini ia akan balik ke kamarnya dan beres-beres. Rencananya Lily akan kemari membawakan sarapan dan juga baju untuk dirinya bersih-bersih.

"Morning." Sapa seseorang. Remus Lupin.

Madelynn menatapnya dan terkejut, "Remus?" Ia langsung tersenyum, "Good morning to you too, Rem."

Remus tersenyum, ia duduk di kursi sebelah ranjang. "Here." Serahnya. Madelynn membuka tas tersebut dan ternyata berisikan baju serta alat mandinya. "Oh? Thank you, Remus."

"Lily harus membantu Marlene terlebih dahulu. Jadi ia menitipkan itu dan. . ." Lelaki tersebut menyerahkan sarapan untuk gadis manis itu. "Breakfast—" Tak lupa Remus mengeluarkan cokelat dari saku celananya, "And dessert."

Mata Madelynn berbinar melihat cokelat yang masih berada di genggaman Remus. "Rem— oh my! Thank you so much! You're the best!" Serunya.

"Ah, ah, ah." Remus kembali menyimpan cokelat itu. "Kau akan mendapatkannya setelah menghabiskan sarapan."

"B-but I'm not hungry."

"Hey, jika kau menghabiskan sarapan ini sampai habis maka bukan hanya satu batang cokelat saja yang ku berikan. Tapi dua. How's that sound?"

"Dua?" Beo Madelynn. Gadis itu tersenyum dengan mata berbinarnya, "you promise?"

"With my life." Remus mengangkat tangan kanannya.

Madelynn tertawa kecil, "okay." Ia meletakkan sarapan itu di nakas sebelah ranjang dan bersiap turun dari ranjang untuk mandi.

"Let me help you, love." Remus meletakkan tangan gadis itu di pundaknya. "Kuat berjalan? Atau mau aku—"

"Thank you in advance, Remus. Tapi kedua kaki ku masih berfungsi dengan baik." Potongnya.

Lelaki itu hanya terkekeh pelan. Tetap saja ia menuntun pelan Madelynn sampai depan kamar mandi. "Aku tunggu sini. Teriak saja jika kau butuh sesuatu."

Madelynn masuk, tetapi belum ada semenit ia sudah menongolkan kepalanya dari pintu. "Hey, mm, Rem. S-sepertinya Lily— lupa membawakan baju. . ." Ucapnya berbisik.

"Benarkah? Mau aku ambil—" Ucapannya berhenti setelah mendapatkan ide cemerlang. "Bagaimana dengan sweater ku?" Tawarnya.

"Y-yang kau pakai sekarang? T-tapi bagaimana d-denganmu?" Tanya Madelynn yang tiba-tiba menjadi gugup.

"Aku memakai kaos lagi didalamnya, Maddie." Remus terkekeh pelan. "Dan aku baru menggantinya tadi pagi."

"O-oh, mm, terserah Rem. J-jika kau tidak keberatan." Daripada Remus melihat kamarnya lebih baik memakai sweater miliknya.

Remus tersenyum. Ia membuka sweaternya didepan Madelynn membuat gadis itu memerah dan mengalihkan pandangannya. "Here you go, sweet thing." Berinya.

"T-thank y-you." Lalu ia menutup pintu dengan cepat karena merasakan panas di wajahnya.

Sedangkan lelaki tersebut menggigit bibir bawahnya menahan gemas. "Cute."

Beberapa menit berlalu. Madelynn keluar dari kamar mandi memakai sweater milik Remus yang membuat lelaki tersebut senyum-senyum sendiri. Ia menuntun kembali Madelynn ke atas ranjang dan mengambil sarapan. "Let me help you, sweet thing." Remus menyuapi gadis manis tersebut.

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang