TW: bullying, violence, blood
read at your own risk!═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══
Tinggal menghitung hari sampai mereka pulang liburan musim panas. Pembelajaran sudah selesai untuk tahun ini. Para murid bersorak gembira akhirnya tidak lagi dikejar oleh tugas mau pun profesor. Meski begitu mereka masih diwajibkan untuk menggunakan seragam.
Pagi ini Madelynn berencana mengembalikan dasi milik Sirius. Ia sudah bersiap dengan tas dan sepatunya. Biasanya lelaki itu berkumpul di luar Kastel tapi masih disekitaran, tidak jauh. Ia mulai melangkahkan kakinya menuruni tangga panjang Hogwarts.
Sesampainya di sana tidak ada tanda-tanda dari Sirius Black atau pun teman-temannya. Akhirnya Madelynn balik masuk ke dalam Kastel. Tujuannya kini adalah kamar mandi. Ia masuk ke dalam salah satu bilik Kamar Mandi. Kebetulan ia pilih yang dihantui oleh moaning Myrtle karena ia yakin tidak akan ada orang yang memilih Kamar Mandi ini.
Setelah selesai ia membuka kunci kamar mandi yang disambut oleh beberapa gadis dari tiga asrama yang berbeda. Madelynn keluar perlahan dan ditahan oleh gadis yang paling depan. Tunggu, wajahnya tidak asing. "Ingat denganku, Gray?" Benar saja ini adalah gadis Hufflepuff yang pernah Sirius ajak makan di meja Gryffindor.
Madelynn berdeham pelan dan mengangguk tak mempercayai suaranya jika ia mengeluarkan kata sedikit pun. "Bicara. Kau tidak bisa berbicara?" Tanya yang di sebelahnya. Gryffindor.
"Y-yes. I remember." Jawab Madelynn pelan.
Desisan terdengar, "Bahkan menjawab pertanyaan saja tidak lancar. Sebenarnya apa yang dilihat oleh Sirius."
Oh no. Madelynn menunduk. Ia baru sadar bahwa gadis-gadis ini adalah penggemar Sirius. Rowena, tolong dirinya. "A-ada perlu denganku?" Tanya Madelynn berusaha tenang.
"Yes!" Seru Gadis Hufflepuff. Ia menarik kasar tangan Madelynn yang memegang dasi Sirius. "Tak perlu repot-repot." Ia merampas kasar dasi itu, tetapi tidak berhasil karena Madelynn memegangnya dengan kuat. "Berikan!" Perintahnya.
"Ini milik S-Siriu—"
"Kami tau! Berikan, mudblood! Aku kekasihnya!" Bentak gadis itu. Tapi pegangan Madelynn menguat, bahkan kukunya sampai putih. Hufflepuff itu berdecak, "Lakukan!" Perintahnya pada teman-temannya.
Seketika Madelynn merasakan sakit di kepala. Seorang gadis menjambak rambutnya kuat hingga pegangan pada dasi Sirius melemah. Dirinya dibawa mendekati wastafel— masih dengan jambakan yang kuat. Lalu tanpa memberi napas mereka menahan kepala Madelynn di wastafel yang sudah dipenuhi oleh air. Madelynn memberontak tetapi pegangan mereka pada rambutnya sangatlah kuat. Setelah beberapa detik yang lama akhirnya ia ditarik kembali. Madelynn menghirup udara segar yang banyak dan terbatuk. "Beginilah akibatnya jika menganggap peringatan kami main-main."
Gadis Ravenclaw itu mengerjapkan matanya seperti mengingat peringatan apa yang telah mereka berikan. "Sepertinya ia lupa. Ingatkan Ravenclaw bodoh ini!"
Kepalanya kembali di dorong ke wastafel. Tapi Madelynn memberontak menyebabkan dahinya terbentur pinggir wastafel. "Jangan memberontak!" Ia merasakan perih di dahi. Tanpa terasa ia sudah kembali ke air dan air tersebut berubah menjadi merah karena darah yang keluar dari luka di dahi.
Kemudian Madelynn ditarik kembali dan diceburkan kembali. Begitu terus sampai ia rasa dirinya hampir pingsan. Darah keluar dari hidungnya karena tidak kuat menahan sakit dari jambakan. "Apakah surat-surat yang kami kirimkan tidak kau pedulikan? Kami sudah memperingatimu dari jauh-jauh hari, kan? Bahkan sebelum kau dan Sirius meresmikan hubungan."
Dengan kepala yang pusing Madelynn mencoba berpikir jernih. Surat? Yang ia ingat hanya dari orang tua Sirius dan— oh, surat sebelum mereka mengawali tahun ke enam. Surat yang dimana membuat dirinya menjauhi Sirius. Surat yang membuat Sirius menghampirinya dan menciumnya. Surat yang membuat Sirius meresmikan hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]