[ 57 ]

773 106 19
                                    

Remus Lupin membuka matanya perlahan, menyesuaikannya dengan cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela rumah sakit yang sangat besar. Ia merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya dan beberapa luka basah. Entah itu karena ia jatuh atau keadaan tidak terkontrol, ia pedulikan itu nanti. Sekarang tenggorokannya kering, ia butuh minum. Tangannya yang panjang tidak mampu mengambil segelas air putih tanpa membuat seluruh tubuhnya sakit. 

Kemudian air putih itu terambil, tapi bukan dengannya. Ia mendongak. Madelynn. Gadis cantik itu menyodorkan gelas tersebut padanya. Kian beberapa detik Remus tersadar, dengan kedua tangan dan dibantu oleh Madelynn ia meminum air itu hingga habis. Madelynn bangkit dan mengisi gelas itu dengan air hingga penuh dan diletakannya di tempat semula. 

"Morning." Sapa Madelynn setelah hening beberapa lama. Ia mengeluarkan catatan dari tasnya. "Aku— aku menyadari kau tidak masuk beberapa hari ini. Jadi. . ." Madelynn menyerahkan beberapa perkarmen itu pada Remus. 

Hening. "Mm, yeah, a-aku kesini hanya untuk memberikan itu dan. . . I'm sorry. Aku minta maaf untuk kejadian hari itu. Aku salah telah memukulmu dengan b-buku. I'm really sorry, Remus." 

"Kau memang salah. Kau seharusnya mengutuk dengan menggunakan kutukan tak termaafkan." Remus tersenyum melihat Madelynn tertawa kecil. "Aku yang salah. Aku tidak ada hak melarangmu berteman dengan siapapun. Bahkan Slytherin. Kau bebas berteman dengan semua orang di dunia ini." 

Madelynn tersenyum. "It's okay, Rem." Gadis itu memainkan jemarinya gugup. "Also there's something I wanted to ask. . . Dan itu hakmu mau menjawabnya atau tidak." 

"Hey. . ." Remus memegang tangan Madelynn. "It's okay. You can ask me anything, Maddie." 

"I— It's about. . . you." 

"About me?" Tanya Remus menarik. Ia membenarkan selimut yang sedikit berantakan. "Ask away, Maddie." 

"B-beberapa hari yang lalu aku ke perpustakaan dan— aku mengambil sebuah buku. It was Magical Creatures. Di halaman 94 terdapa—" 

"No." Potong Remus. "Please stop, Maddie." Mohonnya lemah. Ia menutup matanya menahan malu. Remus membuka kembali matanya namun mengalihkan pandangannya. Berharap Madelynn tidak bisa melihatnya. "A-aku tahu hari ini akan datang, tapi—"

"Rem, no, it's oka—"

"It's not okay, Madelynn." Kali ini Remus menatapnya. "I'm a Werewolf. I'm a monster." 

Mendengar itu Madelynn mengernyit tidak setuju. "No, you're not. Remus, apa yang terjadi denganmu bukanlah salahmu. Dan ketika kau berubah saat bulan purnama— itu bukanlah dirimu. Kau kehilangan kontrol ada dirimu. Meski begitu, manusia ataupun manusia serigala kau jauh dari kata monster." 

"Kau tidak mengerti, Mads. Sudah tidak terhitung berapa kali aku melukai Prongs, Padfoot, dan Wormtail. Mereka terluka karena aku!" 

Jadi benar dugaannya. James, Sirius, dan Peter adalah animagus. "Itu karena kau kehilangan kontrol atas dirimu! Ketika kau berubah kau tak ingat apa dan siapa orang disekeliling mu." 

"Madely—"

"Tolong. Tolong jangan salahkan dirimu dengan kesalahan yang bahkan tidak kau perbuat. Jangan samakan dirimu dengan monster. Monster adalah mereka yang senang menyakiti orang lain. And you're not." Potong Madelynn panjang. Madelynn mengambil tangan Remus yang terletak di atas selimut. Ia menggenggam erat tangan itu seolah meyakinkan Remus dengan perkataannya. Remus perlahan membalas genggaman dan tersenyum kecil. Perlahan, satu persatu beban di bahunya mulai memudar. Mulai dari perasaannya yang sudah ia nyatakan pada Madelynn dan sekarang mengenai kondisinya yang mungkin banyak orang lain tak dapat menerimanya. 

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang