[ 56 ]

605 100 21
                                    

Suara ketukan pintu kamar terdengar sangat nyaring dengan ritme yang sangat cepat. Ini hari Sabtu. Waktunya ia bersantai. Dengan berat hati akhirnya Madelynn turun dari kasur dan zona nyamannya. Pintu terbuka— kosong. Ia merasakan derapan langkah lalu menutup kembali pintu. 

"James?" Panggil Madelynn.

Detik berikutnya James muncul dari balik jubah gaibnya dengan wajah sumringah. "SHE SAID YES!!" Teriaknya bahagia.

Madelynn mundur selangkah. "Huh?" 

"Lily! She said yes!" James dengan mandirinya mengambil gelas dan minum untuk dirinya. "Y'know, aku hanya bertanya, 'Hogsmeade tomorrow, Evans?' And bloody hell do you know what her answer was?" 

". . . Yes?"

"Exactly! Oh my Cinnamon, I need your help! Please, please, please. Can you help me? I'll buy you anything you want. What do you want? A butterbeer? Shoes? A plane? A house, maybe—"

"James."

"I'm sorry. I'll stop." Mohonnya lalu berhenti seketika. 

Madelynn menghela napasnya panjang. "Okay. First of all, congratulation—"

James tersenyum senang. "Thank you, love!"

"Second of all, where's your friends? Maksudku mengapa kau tidak meminta bantuan pada mereka?" 

James duduk di kasur. Crookshanks langsung duduk dipangkuannya, otomatis tangan James langsung mengusap lembut bulu kucing tersebut. "I don't really trust them. Maksudku— they're great! But you're Lily's friend. Kau lebih tahu apa yang Lily suka dan tidak." 

"Right." Madelynn menyatukan kedua tangannya. "Kau membawa sesuatu? An outfit, maybe?" James menyerahkan satu tas besar. "Kau tidak bawa semuanya, kan?" Tanya Madelynn membuka tas tersebut.

"Just the best out of the best." 

Madelynn mulai memilah-milih. "I think you should go by casual." Ia tersenyum manis setelah menemukan warna yang cocok. "Here you go." 

James mendengus seraya tersenyum. "It's blue."

"Actually, it's baby blue." Ucap Madelynn membenarkan.

"You're adorable. It's the same thing, and just to let you know I'm a man of red. I'm a Potter. I don't wear any other colour than red." 

"Lalu mengapa kau mempunyai warna ini?" 

". . . I don't know. Ask my mum." 

"Just for this once. Lily loves blue." Karangnya. 

"Oh!. . . Really?" 

"Mhm." Jawab Madelynn tanpa melihat mata James. Ia mulai mencari warna celana yang sekiranya cocok dengan atasannya. "This one." Madelynn memerikan celana berwarna cokelat gelap. "Don't forget your belt. Oh! And your shoes." Madelynn tersenyum. Ia melihat kondisi James yang kesulitan memegang semuanya. "Oh! Let me help. . ." Ia mengambil beberapa dan meletakkan itu di kasur. "Right. Aku akan keluar. Kau bisa ganti disini." 

"Thank you Cinnamon. You're the best!" 

Setelah beberapa menit pintu kamar kembali terbuka dan Madelynn kembali masuk ke dalam. "Should I wear my glasses?" Tanya James ragu.

"Well, apakah kau bisa melihat tanpa kacamata?"

"Nope." 

"Then glasses is fine."

James merapihkan rambutnya yang tak akan pernah rapih. "Mm, Cinnamon, can I borrow your umm. . ." Ia mengisyarakatkan pergelangan tangannya.

"Jam tangan? Sure!" Madelynn memakaikannya karena tentu saja James tidak pernah memakai itu. Mungkin hanya melihat Sirius saja. 

LOML ¡ Sirius BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang