═══.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.═══
A cute coat for a cute girl. Happy Christmas my love, all the love. S.O.B.
Mantel. Sirius memberinya mantel bewarna beige. Now, Ia mempunyai barang favorit selain buku. Satu mantel ini, satu jaket Sirius yang belum ia kembalikan sejak makan malam bersama Slughorn dan satu lagi dasi yang belum mereka tukarkan sejak tahun ke lima.
Liburan segera berakhir, besok Ia dan teman temannya akan kembali ke Scotland setelah libur dua minggu lamanya. Ia tidak sabar, dua minggu tidak bertemu mereka sangat membosankan. Dua minggu tidak bertemu Sirius... Ia rindu, rindu dengan tawanya, rayuannya, romantisnya. Madelynn diam-diam rindu dengan prank mereka.
"MADELYNN FLORENCE GRAY!" Suara Ibunya menggelegar hingga ke kamarnya. Madelynn yang sedang bersantai dengan Sven—kucingnya, cemberut kesal. Mengapa Ibunya senang sekali teriak dan mengganggu waktu santainya.
"Coming, mum!"
"OH YOU BETTER YOUNG LADY!"
"Ada apa, mum?" Tanyanya menghampiri. Ternyata bukan hanya Ibunya saja, ayahnya juga ada di sebelah Angelina—Ibunya. Ibunya memandangnya senang dan ayahnya—Ia membaca surat dengan wajah serius.
"Bacakan yang keras, Edward." Perintah Angelina.
"Ready kid?"
"Huh?"
"Dear Madelynn, the most precious girl in this world. I hope you like the gi—"
"NO!" Dengan cepat Madelynn berusaha mengambil surat yang dipegang ayahnya. "Dad, please!"
Angelina menahannya, Ia memegang kedua bahu anaknya. "My my Madelynn, mengapa kau tidak memberi tau Ibumu jika kau sudah mempunya kekasi—"
"MUM NO!"
"Aku itu Ibumu, Madelynn! Bukankah kita sahabat?"
"No we're not! Please give me the letter."
"Yes we are, Madelynn. Now tell me, who is this your lover boy? Is it James? Sirius?"
Madelynn tidak menjawabnya, Ia masih berusaha mengambil suratnya.
"It's from S.O.B." Suara Edward muncul lagi.
"S.O.B? Pegangan Angelina di bahu anaknya melemah. "What is S.O.B stand for?" Pikirnya sendiri.
Akhirnya Madelynn berhasil merampas suratnya, dengan cepat ia kembali ke kamarnya tanpa mempedulikan ocehan Ibunya.
"James? Bisa saja James! Nama James berakhir dengan S! Bisa saja ia menyamarnya!" Seru Angelina. "Benarkan Edward?"
Edward menggeleng pelan, "It's that boy, Sirius."
"SIRIUS? Dari mana kau tau, Edward? Ia tidak menyebut namanya di dalam surat."
Edward menghela napas panjang, "Saat menjemput Madelynn aku melihat inisial itu di koper Sirius."
Mulut Angelina terbuka lebar, "Oh God! Anakku punya tipe!"
Malam itu Madelynn tidak bisa tidur. Ia tidak bisa berhenti membayangkan apa yang akan terjadi di esok hari. Orang tuanya sudah tau dengan hubungan mereka, sebelumnya Madelynn memang rencana tidak akan bercerita tentang mereka ke orang tuanya. Demi Rowena! Hubungan mereka masih di bilang baru!
"Madelynn." Suara ketukan pintu semakin terdengar jelas. "Madelynn Gray! Buka pintunya!"
"Mum no." Balasnya, ia masih mengantuk. Matanya seperti di lem tidak mau terbuka.
"What do you mean no, Maddie?!" Ibunya masih menggedor pintu. "Kau tidak mau kembali ke Scotland? Hogwarts? Apa kau tidak mau bertemu dengan Sirius? OH NO APA KALIAN PUTUS?!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOML ¡ Sirius Black
Fanfiction- in which the potter's is not the only home he found or - in which sirius black found his home ★ • ★ [Sirius Black X OC] [Marauders era]